Polisi Austria Tangkap 14 Orang Terkait Penembakan di Wina, Kanselir Kurz Akan Tindak Tegas

4 November 2020, 11:27 WIB
Polisi Austria sedang menyisir kota Wina untuk memburu pelaku pernembakan bruital yang menyebabakan 4 orang tewas pada senin malam hari. /Reuters

INDOBALINEWS - Akibat ulah seorang pria bersenjata yang mengamuk pada hari Senin (2/11) kemarin di Wina Austria, mengakibatkan 4 orang meninggal dan 22 luka-luka.

Penyerangan pada larut malam itu dimulai di sebuah sinagoga di Wina dan kemudian di kerumunan sebuah bar di luar ruangan yang sedang ramai karena menyambut hari terakhir bebas jam malam. 

Pemerintah Austria telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas kejadian tersebut.

Pihak Kepolisian Austria langsung melakukan perburuan besar-besaran pada hari Selasa (3/10) dan menggerebek 18 properti serta menangkap 14 orang.

Baca Juga: Pengurus Pusat Wanita Islam Sikapi Presiden Prancis

Keseluruhan orang yang ditangkap itu diperkirakan oleh polisi sebagai kaki tangan seorang jihadis yang menembak mati empat orang dan melukai 22 lainnya.

Pria bersenjata yang telah menembak membabi buta itu dilumpuhkan dan dibunuh oleh polisi beberapa menit setelah melepaskan tembakan di bar yang ramai pada hari Senin.

Pelaku penembakan tersebut dikabarkan baru dibebaskan dari penjara kurang dari setahun yang lalu, seperti yang indobalinews.com kutip dari Reuters.

Baca Juga: Sidang Kasus IDI Kacung WHO, Jerinx Dituntut 3 Tahun Penjara

Dia diidentifikasi sebagai Kujtim Fejzulai, seorang Austria berusia 20 tahun yang juga berkewarganegaraan Makedonia Utara.

Pemimpin Negara Republik Austria, Kanselir Sebastian Kurz mengatakan, itu adalah serangan militan pertama di Wina dalam satu generasi, dan pemerintah berjanji akan mengambil tindakan tegas.

"Kami akan mempertahankan nilai-nilai fundamental kami, cara hidup kami dan demokrasi kami dengan segenap kekuatan kami," kata Kurz dalam pidato nasional tentang apa yang disebut sebagai serangan teror Islam.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Secara Resmi Sudah Ditandatangani Presiden Jokowi

Kanselir Kurz pun mengatakan akan mengejar semua pihak yang terkait dengan kejadian ini dan memberikan hukuman yang adil.

“Kami akan mencari dan memburu para pelaku, mereka yang berada di balik ini dan rekan-rekannya dan memberikan hukuman yang adil. Dan kami akan mengejar semua orang yang ada hubungannya dengan kemurkaan ini dengan semua cara yang tersedia. " papar Kurz.

Polisi Swiss juga menangkap dua pria pada hari Selasa di dekat Zurich dalam penyelidikan kemungkinan kaitannya dengan pria bersenjata itu.

Baca Juga: Bencana Alam Topan Goni di Filipina Tewaskan 7 Orang dan Jutaan Orang terdampak

Berbicara nanti kepada penyiar ORF, Kurz mendesak negara-negara Eropa untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap terorisme.

Kurz pun menjelaskan bahwa nilai-nilai dasar yang dia miliki tidak dapat dinegosiasikan.

“Kita harus memberikan kesempatan kepada setiap orang yang ingin berintegrasi untuk berintegrasi, tetapi pada saat yang sama kita harus menjelaskan bahwa nilai-nilai dasar kita tidak dapat dinegosiasikan,” katanya.

Baca Juga: Speedboat Tenggelam, Tim Kampanye Yang Hilang Belum Ditemukan

Serangan di Wina, menyusul serangan mematikan baru-baru ini oleh penyerang Islamis tunggal di Nice dan Paris. Saat itu banyak Muslim yang marah dengan publikasi karikatur satir Nabi Muhammad di Prancis yang sangat sekuler.

Di Paris, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Kedutaan Besar Austria untuk menulis pesan belasungkawa dalam bahasa Jerman yang berbunyi: "Dalam suka dan duka, kita akan tetap bersatu."

Baik Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara dengan Kurz untuk menawarkan dukungan mereka saat ekspresi solidaritas mengalir dari seluruh dunia.

Baca Juga: Tersangka Bertambah dan Diancam Lima Tahun Penjara, Pengendara Moge Yang Aniaya Prajurit TNI

ISIS mengklaim bertanggung jawab pada hari Selasa atas serangan itu tanpa memberikan bukti, Kantor Berita Amaq kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Kanselir Kurz, seorang konservatif yang mengambil garis keras tentang imigrasi, berkata: "Ini bukan konflik antara Kristen dan Muslim atau antara Austria dan migran ... Tidak, ini adalah pertarungan antara ... peradaban dan barbarisme."

 

Baca Juga: Demo Depan Kedubes Perancis oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212, Disusupi Pelajar Bawa Pistol Mainan

Sedangkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir mengatakan di Twitter nya pada hari Selasa bahwa serangan Wina adalah kejahatan keji yang bertentangan dengan semua agama dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami berbagi dengan teman-teman di Republik Austria tentang kesedihan atas kejahatan teroris yang menargetkan orang-orang tak berdosa di Wina. Kejahatan keji ini dan sejenisnya bertentangan dengan semua agama dan nilai-nilai kemanusiaan, dan itu menekankan kepada kami bahwa terorisme tidak memiliki agama atau ras, ”kata Al-Jubeir dalam tweet nya.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler