WHO: Vaksin Berbayar Menimbulkan Masalah Etika dan Akses Selama Pandemi

- 16 Juli 2021, 23:56 WIB
1,4 Juta Vaksin Sinopharm Tambahan Tiba Di Indonesia, Ini Penjelasan Kementerian BUMN
1,4 Juta Vaksin Sinopharm Tambahan Tiba Di Indonesia, Ini Penjelasan Kementerian BUMN /Pixabay/Kfuhlert


INDOBALINEWS - Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan vaksin berbayar hanya akan menimbulkan masalah pada sisi etika dan akses.

Kepala Unit Program Imunisasi WHO, Dr. Ann Lindstrand memberikan kritikan keras kepada negara-negara yang menetapkan vaksin berbayar.

"Penting bahwa setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap vaksin dan pembayaran apa pun dapat menimbulkan masalah etika dan akses, khususnya selama pandemi," ujar Lindstrand.

Baca Juga: Pelanggaran Serius terhadap Prokes di China Bisa Sampai Dihukum Mati

Lindstrand menyatakan program vaksin berbayar hanya akan menimbulkan masalah baru, terutama di tengah panedmi Covid-19.

"Penting bahwa setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap vaksin dan pembayaran apa pun dapat menimbulkan masalah etika dan akses, khususnya selama pandemi," ujar Lindstrand dalam jumpa pers di Jenewa seperti dilansir dalam situs resmi WHO, Kamis, 15 Juli 2021.

Dia menyebutkan, pasokan vaksin sebenarnya bisa menjangkau semua pihak yang paling membutuhkan.

Baca Juga: Pemerintah Tak Bisa Sendirian Hadapi Covid-19, Gde Sridana: Presiden Jokowi Sudah Mengibarkan Bendera Putih

Program vaksin berbayar kata dia, tidaklah sah karena banyak negara yang mendapatkan vaksin dari hasil kerja sama multilateral COVAX Facility yang dipegang oleh WHO.

Pengiriman vaksin memang memerlukan biaya, akan tetapi biaya tersebut telah ditanggung melalui bank pembangunan multilateral, Bank Dunia, dan bahkan lembaga internasional lainnya.

Ada pasokan vaksin dari COVAX melalui kolaborasi UNICEF, WHO, dan lain-lain, tentunya mereka memiliki akses vaksin yang gratis hingga 20 persen dari populasi yang didanai para penyandang kerja sama COVAX.

Baca Juga: Ali Ngabalin Sebut Perongrong Jokowi Berperadaban Rendah, Rizal Ramli: 'Buka Tuh Sorban, Sebelum Ngancam'

"Jadi sama sekali tidak dipungut pembayaran dalam pelaksanaannya," tuturnya.

Diberitakan, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan vaksin berbayar yang dikeluarkan oleh BUMN Kimia Farma.

Akibat Covid-19, situasi di Indonesia masyarakat masih terus 'menjerit' sehingga banyak yang menolak usulan vaksin berbayar. *** (Tim PRMN 03/Pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul: WHO Kritik Keras Negara yang Tetapkan Vaksin Covid-19 Berbayar: Masalah Etika"

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x