INDOBALINEWS - Federal Bureau of Investigation (FBI) telah membuka dokumen rahasia pertama terkait investigasi serangan 11 September 2001 atau nine eleventh (9/11) atas perintah resmi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Dokumen rahasia tersebut tampaknya telah mengalami banyak suntingan sebelum dipublikasikan. Beberapa kata atau frasa kalimat ditutup di sana-sini hingga sebagian tidak bisa dibaca utuh.
Dilansir dari Sputnik, Minggu 12 September 2021, dokumen rahasia pertama yang dibuka tersebut adalah hasil investigasi FBI dalam Operation Encore berupa wawancara dengan fasilitator pembajak 9/11 Omar Al Bayoumi dan Fahad Al Thumairy.
Baca Juga: Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia, Enrique Maluku Namanya
Mereka berdua yang memberi sokongan kepada pembajak Nawaf al-Hazmi dan Khalid al-Midhar.
Bayoumi dikatakan punya hubungan dengan Osama Bassman, orang yang ditengarai kenal dengan keluarga Bin Laden dan membina komunikasi dengan mereka.
Disebutkan Thumairy bekerja sebagai pegawai administrasi kantor konsulat Arab. Dia dimintai keterangan oleh FBI terkait pengadaan logistik yang signifikan untuk menyokong pembajak 9/11.
Meskipun dokumen tersebut menjelaskan berbagai macam kontak yang dimiliki dua pembajak 9/11 dengan rekanan Arab Saudi di AS, dokumen tersebut tidak menunjukkan bukti pemerintah Arab Saudi terlibat.
Baca Juga: Sisi Lain Kemenangan MU Atas Newcastle 4-1, Muncul Spanduk Tuduhan Pemerkosaan Cristiano Ronaldo