Menteri Luar Negeri Qatar Kunjungi Kabul Bertemu Taliban

- 13 September 2021, 22:09 WIB
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani /

INDOBALINEWS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengunjungi Kabul Afghanistan Minggu, 12 September 2021. Kunjungan tersebut dilakukan untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Taliban Mullah Mohammad Hassan Akhund.

Menlu Qatar ini merupakan pejabat negara tertinggi pertama yang lakukan kunjungan resmi ke Kabul, sejak Afghanistan dikuasai kembali oleh Taliban.

Baca Juga: Program Lotim Net Senilai Rp4,3 Milyar Mati Suri, Masfu : Sia-sia Tanpa Dukungan Lintas OPD

Kunjungan Menlu Qatar ini cukup mengejutkan, mengingat hingga saat ini masih banyak negara yang belum memberikan pengakuan kepada pemerintahan yang baru di Afghanistan.

Dalam kunjugan ini Al-Thani diterima di Istana Kepresidenan, yang dihadiri Wakil PM Abdul Salam Hanafi, Menlu Amir Khan Muttaqi, Mendagri Sirajuddin Haqqani, Menteri Pertahanan Yaqoob Mujahid, dan Kepala Intelijen Abdul Haq Wasiq.

Baca Juga: Bupati Lotim: Prestasi DW Tete Batu, Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi

Dalam pertemuan tersebut Al-Thani menyerukan kepada pemerintahan baru Afghanistan untuk melibatkan semua pihak dalam rekonsiliasi nasional.

Disamping itu juga, dibicarakan upaya bersama memerangi organisasi teroris yang mengancam Afghanistan, peningkatan perdamaian di dalam negeri dan keamanan bagi publik dalam perjalanan.

Baca Juga: Nihil, Hari Kedua Pencarian Korban Terseret Ombak Pantai Dreamland

Qatar merupakan salah satu negara yang paling berpengaruh bagi Taliban, dan pegang peranan penting dalam proses evakuasi udara besar-besaran terhadap warga Qatar, warga negara barat dan warga Afghanistan yang pro barat.

Doha ibukota Qatar sendiri selama ini menjadi markas kantor politik Taliban, yang mengawasi negosiasi dengan Amerika Serikat yang kemudian menghasilkan kesepakatan penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan.

Taliban mengatakan, kepemimpinan Emirat Islami, istilah Taliban untuk pemerintahan barunya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Qatar atas dukungannya kepada rakyat Afghanistan.

Baca Juga: Korea Utara Sukses Uji Coba Peluru Kendali Jarak Jauh

The Doha Agreement, kesepakatan yang ditandatangani oleh AS dan Taliban merupakan pencapaian penting dan semua pihak harus mematuhi pelaksanaannya, kata Taliban.

Al-Thani juga melakukan pertemuan dengan Abdullah Abdullah, pejabat senior pada pemerintahan Afghanistan sebelumnya, dan mantan presiden Hamid Karzai.

Sementara itu Dana Moneter Internasional (IMF) masih memblok akses Taliban terhadap dana cadangan senilai $440 juta.

Baca Juga: Gerai Sentra Budaya Melayu Riau: Wadah untuk Berjejaring, Peningkatan Usaha dan Lapangan Kerja

Presiden AS Joe Biden mengatakan terbuka untuk menyumbang bantuan kemanusiaan, termasuk pencairan aset-aset di Bank Sentral, namun hal itu tergantung dari tindakan Taliban sendiri, termasuk memberi keamanan pada orang-orang yang akan meninggalkan Afghanistan.

Taliban terus mencari dukungan dan legitimasi internasional. Namun sejauh ini baru tiga negara yang resmi mengakuinya.***

Editor: Wildan Heri Kusuma

Sumber: Al Jazeera Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah