INDOBALINEWS - Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan global yang paling mendesak saat ini. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia telah menyebabkan kenaikan suhu bumi dan berbagai dampak lingkungan lainnya.
Dalam upaya mengatasi perubahan iklim, berbagai organisasi dan pemerintahan telah menggunakan konsep karbon netral. Konsep ini berarti bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau pemerintahan diseimbangkan dengan upaya untuk mengurangi atau menyerap emisi tersebut.
Pengertian Carbon Offset
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mencapai karbon netral adalah carbon offset. Carbon offset adalah suatu strategi yang bertujuan untuk menetralkan emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.
Carbon offset menjadi salah satu solusi ketika individu atau pelaku bisnis sedang menyeimbangkan sisa emisi CO2 mereka. Pada skema yang lalu, hal ini mungkin dapat dilakukan dengan penanaman pohon atau investasi dalam proyek reforestasi. Saat ini, prosesnya seringkali melibatkan pembelian kredit karbon untuk mendukung program carbon offset berkelanjutan.
Baca Juga: Adik Bungsu Raja Charles III Serahkan Penghargaan bagi 23 Pemuda Indonesia Berprestasi
Kredit Karbon
Kredit karbon adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa telah dilakukan upaya untuk mengurangi atau menyerap emisi gas rumah kaca. Kredit karbon ini dapat diperjualbelikan di pasar karbon.
Proyek-proyek yang menghasilkan kredit karbon dapat berupa proyek-proyek ramah lingkungan, seperti perlindungan hutan hujan atau penyediaan listrik dari sumber terbarukan.
Baca Juga: Viral di Medsos Nyamuk Wolbachia Lebih Bahaya Dibanding Covid 19, Benarkah? Cek Faktanya
Jenis-Jenis Carbon Offset
1. Carbon offset sukarela
Carbon offset sukarela adalah carbon offset yang dilakukan secara sukarela oleh individu atau pelaku bisnis. Carbon offset ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penanaman pohon, investasi dalam proyek reforestasi, atau pembelian kredit karbon.
2. Carbon offset wajib
Carbon offset wajib adalah carbon offset yang dilakukan secara wajib oleh suatu organisasi atau pemerintahan. Carbon offset ini biasanya diterapkan sebagai bagian dari peraturan atau kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: La Liga: Diterpa Badai Cedera, Ancelotti Siap Orbitkan Pemain Muda
Namun, carbon offset juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak semua proyek carbon offset dapat diverifikasi dengan akurat. Pada praktiknya harga carbon offset dapat bervariasi, sehingga dapat menjadi beban bagi individu atau pelaku bisnis
Pada kesimpulannya, carbon offset dapat menjadi salah satu kunci dalam melawan perubahan iklim, tetapi sebaiknya dipandang sebagai salah satu bagian dari strategi komprehensif yang mencakup upaya langsung pengurangan emisi dan perubahan sistemik dalam konsumsi dan produksi energi.
Untuk pelaksanaannya carbon offset sebaiknya digabungkan dengan strategi lain untuk memaksimalkan target karbon netral.***