Makna Upacara Metatah yang Digelar Massal di Geria Babut Nyitdah

- 13 Agustus 2023, 19:17 WIB
Upacara Metatah massal yang digelar di Geria Babut Nyitdah Tabanan Minggu 13 Agustus 2023.
Upacara Metatah massal yang digelar di Geria Babut Nyitdah Tabanan Minggu 13 Agustus 2023. /Dok Amir

INDOBALINEWS - Dalam ajaran agama Hindu di Bali pelaksanaan upacara metatah/mepandes atau potong gigi merupakan kewajiban bagi setiap orang yang sudah menginjak usia remaja/dewasa.

Karena upacara potong gigi ini merupakan bagian dari proses kehidupan yang harus dijalani oleh setiap orang yang beragama Hindu di Bali. Upacara potong gigi ini merupakan simbolik dari pengendalian dari Sad ripu (enam musuh yang ada dalam diri manusia).

Yaitu Kama: keinginan atau mengumbar nafsu, Lobha merupakan sifat serakah, Krodha sifat manusia marah dan dendam, Mada sifat manusia yang suka mabuk,
Moha watak atau sifat bingung dan angkuh serta Matsarya Sifat dengki dan iri hati.

Baca Juga: Golkar dan PAN Dukung Prabowo: Pengamat Ungkap Peran Jokowi, Posisi Prabowo Akan Menguat

Seperti apa yang disampaikan oleh Pengajeg Karya Metatah massal di Geria Babut Desa Nyitdah Kecamatan Kediri kabupaten Tabanan Drs I Gede Ketut Astawa Minggu 13 Agustus 2023.

I Gede Ketut Bagus Astawa menuturkan bahwa kegiatan upacara metatah massal ini sudah sering dilakukan dan berkaitan dengan rangkaian upacara ngaben massal yang sebelumnya telah dilaksanakan di Geria Babut Adapun.

Pesertanya acara dari berbagai daerah yang ada di Bali termasuk dari Tabanan dan Kabupaten Buleleng. "Pengabenan dan metatah massal ini juga merupakan warisan dari leluhur, Upacara ini diselenggarakan salah satu wujud untuk membantu dan memperingan masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Saat Erick Thohir Bicara 'Cinta dan Restu'

Lebih lanjut dijelaskan bahwa upacara metatah untuk saat ini diikuti oleh 87 peserta dari berbagai kalangan dan kebanyakan pesertanya adalah dari kalangan muda termasuk dari Keluarga Geria Babut yang sudah menginjak dewasa.

Untuk tenaga sagging (juru sangih / tukang potong gigi) ditugaskan dalam upacara ini sebanyak 20 orang". Jelas Drs I Gede Ketut Bagus Astawa. Upacara metatah dimulai yang dimulai pukul 07.00 wita tersebut diakhiri dengan upacara mejaya Jaya bagi para peserta dan mepedamel. Rangkaian Upacara dipuput oleh Ida RSI bujangga Pawitra Geria Batan Poh Nyitdah selesai pukul 16.00 wita dengan trepti /khidmat dan aman.

Baca Juga: Gen Z, Paling Rentan Alami Masalah Mental, Simak Solusi Mengantisipasinya

Sementara budayawan I Nyoman Subagia, S Sos yang juga anaknya turut serta dalam upacara potong gigi massal ini mengatakan bahwa kegiatan upacara ngaben dan metatah massal ini merupakan rasa kebersamaan dan sebagai pengejawantahan dari gotong royong telah ada, sejak zaman dahulu.

Dan sebagai bentuk persaudaraan serta sebagai implementasi dari persatuan dan kesatuan dari masyarakat.

Baca Juga: Begini Kronologi Detik Detik Bule Brazil Diperkosa oleh Oknum Driver Ojol, Diancam Dibunuh

Dimana masyakarat bisa saling membantu untuk bersama sama mengerjakan sesuatu dengan satu tujuan. Hendaknya hal ini terus kita pelihara dan tumbuh kembangkan," ungkap I Nyoman Subagia, S Sos yang juga sebagai tokoh masyarakat Nyitdah.***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah