Pelajaran Berharga dari Kasus Coki Pardede yang Nyabu Lewat Dubur: Medsos Bisa Jadi Racun atau Obat

5 September 2021, 11:46 WIB
Coki Pardede /Tangkapan layar Instagram/@cokipardede666

 

INDOBALINEWS - Kasus narkoba yang menimpa seorang stand up comedy atau komika Coki Pardede yang belakangan viral, menyentil kembali rasa kewaspadaan kita akan pengaruh besar dunia digital khususnya media sosial atau medsos.

Terutama untuk anak-anak muda yang sebagian besar saat ini menjadikan media sosial seperti 'dunia pertama' mereka mendahului dunia nyata. 

Pasalnya, pihak kepolisian pun secara gamblang membeberkan cara tak lazim Coki saat memakai narkoba lewat anal atau dubur yang dipelajarinya dari medsos.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bangga Indonesia Dapat Emas Pertama di Paralimpiade Tokyo 2020

Luar biasa, pengaruh media sosial memang bisa menjadi obat atau racun maupun sekedar vitamin kehidupan generasi mendatang. Faktanya media sosial mampu memberi banyak manfaat yang positif meski yang negatif pun banyak.

Perlu pemahaman bijak khususnya bagi anak-anak muda agar mampu memilah milah mana yang boleh mana yang tidak. Mana yang bisa menghancurkan hidup sekarang dan masa depan dan mana yang bisa membuat kehidupan kita menjadi lebih berkualitas.

Bahkan Coki pun berpesan saat berucap maaf akan kelakuannya yang nyata-nyata ia sadar bahwa itu salah dan mengaku 'sakit'. Sepantasnya memang Coki menggunakan kemajuan teknologi, media sosial untuk mencari cara 'menyembuhkan' dirinya, bukan malah terjerembab lebih dalam.

Baca Juga: Generasi Muda: Jadilah Duta Anti Narkoba Bagi Teman dan Lingkungan Sendiri

Tapi nasi sudah menjadi bubur, di depan awak media di Polres Metro Tangerang Kota pelawak dan aktor yang ngetop dari ajang pencarian bakat Stand Up Comedy Indonesia Season 4 yang diselenggarakan oleh Kompas TV dan Stand Up Comedy Academy 2 yang diselenggarakan Indosiar ini meminta maaf untuk 'menyembuhkan' dirinya dulu setelah tertangkap dan membuat heboh.

Coki yang sudah mengkonsumsi sabu sejam delapan bulan lalu ini juga mengatakan bahwa ketergantungan sabu tidak ada untungnya. Dalam konferensi pers yang digelar di Polres Metro Tangerang Kota Sabtu 4 September 2021, ia mengungkap permohonan maaf kepada keluarga, manajemen serta para penggemar atas tindakannya yang mengonsumsi narkoba.

Baca Juga: TikTok Ternyata Dilarang Penggunaanya di India, Berikut Ulasannya

“Saya pertama-tama pengen minta maaf ke keluarga terutama ayah dan ibu, dan juga minta maaf selanjutnya ke manajemen karena memang ini langsung berinteraksi dengan pekerjaan saya,” terangnya.

Ia juga meminta maaf kepada orang-orang yang menikmati karyanya dan meminta para fans bersabar dulu. Coki memberi diksi 'ada urusan yang lebih penting yaitu kesembuhannya dari adiksi' kepada para fans yang mungkin masih setia menikmati kelucuannya.

“Biarlah ini menjadi pelajaran untuk saya dan teman-teman diluar sana, karena ketergantungan pada zat terlarang itu tidak ada untungnya sama sekali,” jelasnya seperti yang dilansir dari lama resmi humas.polri.gi.id, Minggu 5 September 2021.

Baca Juga: Ni Nengah Widiasih, Peraih Medali Perak Paralimpiade Tokyo 2020 Dapat Bonus dari Pemprov Bali

Ia juga berjanji akan memperbaiki diri agar setelah ini bisa menghibur dua, tiga atau empat kali lipat dari saya sekarang ini.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Yusri Yunus menyatakan pihaknya membuka kemungkinan bagi Coki untuk menjalani proses rehabilitasi. Diketahui, Coki Pardede ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota pada Rabu1 September 2021 di kediamannya, di Pagedangan, Tangerang.

Baca Juga: Parlemen Malaysia Akui Penanganan Covid-19  di Negaranya Terburuk di Dunia

Pemilik nama asli Reza Pardede itu ditangkap dengan barang bukti berupa satu klip sisa berisi narkoba jenis sabu dengan berat 0,3 gram dan sebuah alat suntik. Coki membeli narkoba jenis sabu melalui seorang wanita berinisial WL yang telah dikenal selama kurang lebih dua tahun. ersangka WL sendiri mendapatkan sabu dari seorang pemasok berinisial (RA).

Berbeda dengan pengguna narkoba lainnya, Yusri menyebut Coki mengonsumsi narkoba jenis sabu dengan cara disuntik ke bagian dubur atau anal. “Memang berbeda, dia belajar (mengonsumsi sabu) melalui media sosial. Selama ini kan ada (yang mengonsumsi) dengan dibakar dulu, tapi dia berbeda, dia dengan cara disuntik,” pungkasnya.***

Editor: Shira Ade

Sumber: humas.polri.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler