Network
INDOBALINEWS – Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan artis Vanessa Angel dan suami, Febri Andriansyah, meninggal dunia, diduga karena sopir tidak konsentrasi mengemudi akibat mengantuk dan meyebabkan kecelakaan tunggal.
Vanessa dalam satu mobil Mitsubishi Pajero bernomor B 1264 BJU bersama suami dan sang anak Gala Sky Andriansyah, serta Siska Lorensa dan sopir.
Mobil yang melakukan perjalanan dari Jakarta itu mengalami kecelakaan di KM 673+300/A ruas tol Jombang, pada Kamis, 4 November 2021 pukul 12.36 WIB.
Baca Juga: Rakornis BP2MI: Lindungi Pekerja Migran dari Ujung Rambut Hingga Kaki, Pesan Presiden
Di lokasi tersebut, menurut laporan yang digali polisi dari saksi, kendaraan tiba-tiba menabrak beton pembatas kiri ruas tol.
Kendaraan terpelanting dan berputar berhenti di lajur cepat pada situasi lalu lintas landai lancar dan cuaca cerah.
Polisi menduga sopir kurang konsentrasi mengemudikan kendaraan karena mengantuk dan menyebabkan terjadinya kecelakaan tunggal tersebut.
Dalam sebuah artikel pada laman Auto2000 menyebut ada suatu gangguan yang disebut sebagai microsleep yang sangat membahayakan pengendara.
Baca Juga: Menteri Bahlil Lahadalia: Uni Emirat Arab Komitmen Investasi Rp469 Trilun ke Indonesia
Microsleep merupakan gangguan tidur yang dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, termasuk saat mengemudikan kendaraan.
Menilik dari sebutannya, microsleep adalah tertidur ringan yang terjadi dalam durasi singkat, sekitar 5-10 detik. Kendati teramat singkat gangguan ini sangat berbahaya.
Bayangkan saja jika seseorang berkendara dalam kecepatan 90 km/jam dan kemudian microsleep menyerang dalam hitungan detik.
Dalam rentang waktu singkat tersebut, mobil bisa melaju tanpa kendali hingga 125 meter. Tentu hal tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Baca Juga: Survei IDM: Masyarakat Puas Kinerja Kejaksaan Agung dan Polri
Terlebih, orang yang terserang microsleep umumnya tidak sadar jika ia tertidur sejenak.
Bukan hanya itu, microsleep juga bisa membuat seseorang kehilangan fokus. Dalam beberapa kasus, microsleep bahkan dapat membuat seseorang tidak mampu mengingat kejadian 1-2 menit sebelumnya.
Serangan microsleep pun sering kali membuat seseorang menjatuhkan benda yang sedang dipegang.
Berikut ini beberapa penyebab microsleep di antaranya:
Baca Juga: Swiss Bidik Pengembangan Kerjasama Pariwisata dan Pendidikan di NTB
Gangguan tidur:
Orang yang memiliki riwayat gangguan tidur seperti insomnia atau apnea tidur lebih berisiko terserang microsleep saat beraktivitas. Penurunan kualitas dan kuantitas waktu tidur bisa menyebabkan penurunan kerja otak pada siang hari.
Kurang tidur:
Salah satu penyebab microsleep adalah kurang tidur. Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya tujuh jam pada malam hari. Kurang tidur membuat kinerja otak menurun sehingga terjadi microsleep.
Pola tidur:
Microsleep pun rentan terjadi pada orang yang memiliki pola tidur tidak biasa. Misalnya, tidur pada siang hari dan terjaga pada malam hari karena waktu shift kerja. Transisi dari pola tidur normal ke pola tidur tersebut berpotensi memicu microsleep.
Untuk mengatasi microsleep, penuhilah kebutuhan waktu tidur yang cukup, setidaknya 7 jam dalam satu hari. Jika memang Anda merasa kurang tidur, sebaiknya jangan mengemudi dulu.
Sebelum berkendara, lakukan stretching atau peregangan ringan agar badan tidak cepat merasa lelah saat mengemudi nanti.
Ambil istirahat jika melakukan perjalanan jauh dan berusahalah menggerakkan badan dengan turun dari mobil di area peristirahatan.
Yang jelas, jika mulai merasakan kantuk saat mengemudi, sebaiknya hentikan perjalanan dan beristirahatah terlebih dahulu.***
