“Dan persoalan perlindungan data/privasi yang menjadikan lansia sebagai target kejahatan online seperti penipuan di ruang digital,” jelas wanita yang juga Community Manager IndigoSpace Bali ini.
Ditambahkannya bahwa dalam peta sasaran literasi digital, warga lansia tergolong dalam kelompok rentan digital.
“Para lansia menghadapi permasalahan literasi digital yang serius, namun tidak punya kapasitas untuk melindungi diri dari problem tersebut,” pungkas Founder Startup Innovate Bali ini.
Sementara itu Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik (PIP) Gde Wirakusuma menyambut baik kolaborasi Kominfos Denpasar dan Mafindo Bali ini.
“Spirit Vasudaiva Kutumbhakam menjadi semangat kolaborasi dalam kegiatan yang memberikan edukasi dan pemahaman kepada para lansia agar bijak dan terampil berinteraksi di dunia maya melalui giat Tular Nalar ini,” jelas alumnus Universitas Jember ini.
Harapannya melalui workshop ini para lansia akan mampu menjaga diri dan lingkungannya sehingga terhindar dari penipuan digital, jebakan hoaks serta hasutan.
Baca Juga: Indonesia International Marathon 2022 di Bali Usai, Pemenang Lomba Berharap Digelar Tiap Tahun
“Termasuk juga agar para lansia mampu melakukan simple fact checking atau pengecekan fakta,” jelas Wira sapaan akrabnya.
Serta para lansia diharapkan dapat menjadi agen literasi digital sederhana bagi lingkungannya dengan menggunakan beberapa metode dan alat bantu, ujar pria asal Klungkung ini. Mengingat para lansia biasanya dihormati sehingga pendapatnya akan diindahkan oleh lingkungannya.