Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Dedikatif, Inovatif, dan Inspiratif 2020, Hari Guru Nasional

24 November 2020, 19:59 WIB
Ilustrasi guru atau dosen saat mengajar muridnya. /Pikiran-rakyat.com

INDOBALINEWS - Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh setiap tanggal 25 November, akan akan di warnai dengan acara “Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Dedikatif, Inovatif, dan Inspiratif, Pendidikan Menengah (Dikmen) dan Pendidikan Khusus (Diksus) Tahun 2020.”

Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril ketika membuka kegiatan di Hotel Millenium, Jakarta, Senin (23/11).

Sementara itu Yaswadi Direktur GTK Dikmen dan Diksus Kemendikbud menilai perlunya berikan penghargaan terhadap para guru yang telah berdedikasi mengorbankan tenaga, pikiran dan waktu. 

Baca Juga: Gema Tridatu, Langkah Tingkatkan Produktifitas UKM Kota Denpasar Bali

“Para pendidik ini tidak berhenti memberikan kemanfaatan, inovasi dalam kreativitas dan produktif dalam berkarya, melakukan kebaruan dalam pembelajaran, dan juga menginspirasi rekan sesama guru dan kepala sekolah dengan berbagi praktik baik,” jelas Yaswardi.

Yaswardi mengatakan ada 781 guru dan kepala sekolah dari 34 provinsi ikuti serangkaian proses seleksi untuk menjadi 70 terbaik yang terbagi ke dalam 14 kategori apresiasi.

Delapan kategori untuk tingkat SMA, SMK, SLB dan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI). Enam kategori untuk tingkat SMA, SMK, dan pendidikan khusus (SLB dan SPPI).

Baca Juga: Sensasi ‘Fire Dance’ Antara Ketegangan dan Keindahan

Adiatman, peraih apresiasi guru SMAN 1 dari Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara tidak menyangka ide membuat laboratorium alam dengan memanfaatkan lahan di sekitar sekolah bermanfaat bagi peserta didik dan diapresiasi Kemendikbud.

“Saya ingin wujudkan hutan sekolah sebagai pusat penelitian di wilayah perbatasan yang tidak hanya berguna bagi sekolah saya namun juga siswa lain disekitarnya sehingga siswa dari berbagai jenjang pendidikan bisa belajar di hutan tersebut,” harap Adi yang baru pertama kali ke Jakarta itu.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Pantai Double Six Seminyak Bali yang Cantik

Adiatman pun memotivasi muridnya agar tetap mempunyai mimpi yang tidak terbatas, walaupun berada diperbatasan dan meyakinkan siswanya sukses bisa menjadi peneliti dan lainnya.

Lebih lanjut Iwan menjelaskan, filosofi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) satu halaman, intinya adalah jangan membebani guru dengan kurangi beban administrasi guru itu sendiri.

Baca Juga: Pemimpin G20 Berjanji Adil Dalam Pendistribusian Vaksin Covid-19

Filosofi guru yang mampu menjadikan lingkungannya lebih baik lagi. “Agar semakin bagus kualitas daerahnya, manajemen sekolahnya, pengawas, kepsek, dan keseluruhan stakeholder terkait.”

HGN sebagai momentum untuk berkolaborasi. “Kepala sekolah, guru, orang, guru, orang tua, serta warga lingkungan tempat tinggal harus bersinergi untuk kemajuan pendidikan peserta didik di Indonesia,” demikian ditambahkan Yaswardi.

Baca Juga: KTT G20 Hari Kedua, Bahas Kebijakan Dampak Covid-19

Falsafah Tut Wuri Handayani, diharapkan guru bisa menjadi teladan, mampu memotivasi semangat anak didik sehingga mereka menjadi generasi merdeka yang berdaya. Tujuan  dalam memandang muara pendidikan di Indonesia adalah karakter unggul.

“Siswa adalah fokus kita dalam menjalankan pendidikan maka disetiap aktivitas kita, tanyakan apa kegiatan  kita berdampak ada manfaatnya untuk siswa,” terangnya.  

“Harapannya Bapak/Ibu guru tidak berhenti sampai di sini, terus berkarya, tebar praktik baik, jadilah teladan. Gunakan masa pandemi sebagai kesempatan berkreasi dalam mewujudkan Merdeka Belajar,” pungkas Iwan dan mengajak para guru menjadikan profesi pendidik sebagai sebuah kebanggaan yang mampu menjadi insipirasi bagi bangsa.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler