Gunung Ili Lewotolok Meletus Lagi, Wilayah Lembata Hujan Abu dan Kerikil

29 November 2020, 15:27 WIB
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, melaporkan bahwa Gunung Ili Lewotolok, Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah terjadi erupsi sekitar pukul 09.45 WITA, Minggu 29 November 2020 /SUMBER : Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG. Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok.

INDOBALINEWS - Setelah kembali erupsi Gunung Ili Lewotolok, di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu 29 November 2020, wilayah Lembata mengalami hujan abu dan kerikil.

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang dikutip oleh indobalinews.com dari Antaranews.com, pada Minggu ini pukul 09:45 WITA gunung ini kembali erupsi dengan ketinggian abu mencapai 4.000 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Dukung Belajar Tatap Muka 2021, PGRI Terbuka Diskusi Dengan Ahli Kesehatan

Erupsi ini lebih tinggi dari erupsi pertama yang terjadi pada 27 November 2020, yang hanya mencapai 500 meter. Kolom abu menurut laporan PVBMG berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit. Hingga saat ini status waspadanya masih pada Level II," begitu yang dilaporkan PVMBG.

Baca Juga: China Berlakukan Biaya Masuk Tambahan, Atas Anggur Dari Australia Baru-baru Ini

Dilaporkan juga hujan abu dan kerikil mulai mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok.

"Hujan abu tersebut, terutama terjadi di sektor barat hingga selatan gunung api itu, sehingga memaksa warga secara mandiri melakukan evakuasi ke Lewoleba untuk menghindari hujan abu, kata Kasubbid Mitigasi Gunung api Wilayah Timur ESDM, Devy Kamil Syahbana, Minggu 29 November 2020.

Baca Juga: Tengah Malam, Tim Gabungan Polda Bali Razia Balapan Liar

Di hari yang sama dilaporkan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai mengevakuasi ratusan warga di dua kecamatan di daerah itu yang terdampak langsung dengan erupsi Gunung Ili Lewotolok.

"Saat ini evakuasi warga sedang kami lakukan, ada warga dari dua kecamatan yang kami evakuasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Lembata Kanis Making saat dihubungi ANTARA.

Baca Juga: Mahasiswi Bunuh Diri Lompat Dari Lantai 4, Sempat Tanya Kalau Jatuh Apa Bisa Meninggal...

Ia mengatakan bahwa warga dari dua kecamatan yang dievakuasi itu dari Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Timur. Ratusan warga itu dievakuasi ke Kota Lewoleba, Ibu Kota dari Kabupaten Lembata dan ditempatkan di tempat yang sudah disiapkan oleh BPBD Lembata.

Baca Juga: Kapolda Bali : Tetap Tak Ada Ruang Bagi Premanisme dan Narkoba

Mengenai ancaman, dia mengatakan untuk saat ini ancaman bahaya utamanya berupa jatuhan material vulkanik, mulai dari ukuran kerikil hingga abu.

Dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan sementara waktu keluar dari radius bahaya.

Saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sedang menyiapkan evaluasi terbaru yang kemungkinan akan dirilis beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Ini Rekomendasi 6 Film Korea Pengisi Weekend di Rumah Saja

Gunung Ili Lewotolok atau Ile Ape adalah jenis gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Gunung berketinggian 1.423 mdpl ini sejak 7 Oktober 2017 lalu dinaikkan statusnya menjadi waspada karena ada peningkatan kegempaan yang berasosiasi dengan pergerakan magma, yaitu gempa Tektonik Lokal (TL), Vulkanik Dalam (VA) dan Vulkanik Dangkal (VB).

Baca Juga: Ditangkap, Perampok Berjaket Ojol Pakai Pistol Mainan di SPBU Benoa Bali

Setelah meningkat signifikan, erupsi tidak terjadi karena tekanannya belum cukup. Seiring waktu tekanannya terus terakumulasi dan sekarang sudah cukup untuk erupsi.(***)

Editor: Shira Ade

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler