Memperingati Hardiknas 2021, Nadiem Makarim Mengajak Hidupkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

2 Mei 2021, 14:49 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. /Twitter.com/@Kemdikbud_RI

INDOBALINEWS – Hari ini masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional dan mengenang jasa para pendidik, terutama pahlawan Ki Hajar Dewantara.

Ajaran pendiri Perguruan Taman Siswa itu sangat relevan hingga saat ini untuk diterapkan dalam dunia pendidikan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan momentum Hari Pendidikan Nasional merupakan ajang untuk menghidupkan kembali pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Baca Juga: Tampilkan Andmesh, Yura Yunita dkk, Ini Acara Lengkap Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021

“Mulai hari ini, pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia tersebut haruslah kita jiwai dan kita hidupkan kembali agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, serta terwujudnya kemerdekaan belajar yang sejati,” ujar Nadiem dalam pidato peringatan Hardiknas, Minggu 2 Mei 2021.

Saat memimpin upacara peringatan Hardiknas, Nadiem menggunakan pakaian adat Rote, Nusa Tenggara Timur.

Kata dia sudah terlalu lama pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Pendidikan di Indonesia haruslah menuju arah lahirnya kebahagiaan batin serta juga keselamatan hidup.

Dia menegaskan esensi mendasar pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia.

“Ini merupakan momen yang tepat bagi kita untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik dan apa saja yang perlu diperbaiki. Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi. Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang,” tuturnya.

Baca Juga: Anak-Anak Awak KRI Nanggala 402, Pemerintah Janji Beri Kemudahan Memperoleh Pendidikan dan Pekerjaan

Ia berharap anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayat, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.

Kata dia Kemendikbud konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar. Empat upaya perbaikan terus dikerjakan bersama berbagai elemen masyarakat.

Upaya perbaikan tersebut yakni perbaikan pada infrastruktur dan teknologi, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan.

Selain itu juga perbaikan kepemimpinan, masyarakat dan budaya serta perbaikan kurikulum, pedagogi dan asesmen.

“Sejak saya menjabat sampai dengan saat ini, termasuk pada masa pandemi, sepuluh episode Merdeka Belajar telah diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang akan kita lakukan,” katanya.

Transformasi yang bermakna itu dikerjakan agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan.

"Terobosan-terobosan Merdeka Belajar betul-betul dapat menyasar seluruh masyarakat, mulai pendidik dan pelajar dari PAUD sampai pendidikan tinggi, orangtua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, hingga dunia usaha dan dunia industri, dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote,” ujarnya.

Krisis pandemi, lanjut dia, merupakan ladang optimisme yang menunggu untuk dipanen. Krisis adalah kesempatan untuk menuai kemajuan. Saat ini ada sebagian yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, ada juga yang tengah bersiap.

Ia bersemangat melihat masyarakat sadar bahwa harus terus bergerak maju dan melakukan berbagai lompatan kemajuan tanpa keraguan, tentunya dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan.

“Kita perlu memahami bahwa pandemi bukanlah satu-satunya tantangan yang kita hadapi. Di depan, masih membentang sederet tantangan yang akan dan harus kita lalui bersama. Mari kita lalui segala tantangan dengan inovasi dan solusi," katanya.

 

Ia mengajak untuk menciptakan sejarah yang gemilang dan tak terbantahkan oleh dunia. mewujudkan Merdeka Belajar akan semakin cepat terlaksana.

“Silih asah, silih asuh, dan silih asih. Saling memintarkan, saling menyayangi, dan saling memelihara, demi satu tujuan yakni SDM unggul, Indonesia maju,” ujar Nadiem.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler