Hari Suci Nyepi 2022: Jeda Sejenak untuk Keseimbangan Alam, Menag Sebut Tattwam Asi Sumber Inspirasi Umat

3 Maret 2022, 14:42 WIB
Pecalang atau petugas pengamanan desa adat di Bali memantau situasi jalan raya saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di wilayah Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Kamis, 3 Maret 2022. Pengamanan Nyepi di desa tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu dalam menjalani "catur brata penyepian". /ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

INDOBALINEWS – Keheningan menyergap seluruh wilayah Pulau Bali pada hari ini, Kamis 3 Maret 2022.

Umat Hindu sedang menjalankan tapa brata penyepian yang merupakan ritual saat datangnya Hari Suci Nyepi Tahun baru Saka 1944.

Selama 24 jam seluruh kegiatan terhenti, seolah memberikan jeda sejenak kepada semesta untuk mencapai ekuilibrium atau keseimbangan.

 Baca Juga: Begini Cara Mengisi eHAC, Pelaku Perjalanan Domestik Diminta Perbarui Aplikasi Peduli Lindungi

Selama 24 jam, sejak Kamis 3 Maret 2022 pukul 06.00 hingga Jumat 4 Maret pukul 06 00 Wita umat Hindu berpantang melakukan empat hal atau catur brata penyepian.

Umat Hindu tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bersenang-senang (amati lelanguan) dan tidak beperghian (amati lelungan).

Pada Kamis siang seluruh aktivitas terhenti. Jalan-jalan lengang. Umat Hindu melakukan perenungan dalam rumah, dan warga non-Hindu menghormati ritual ini dengan berdiam diri di rumah.

Baca Juga: Hindari Antrean Panjang di Bandara Kedatangan, eHAC Wajib Diisi Sebelum Terbang

Malam harinya, seluruh wilayah gelap gulita. Seluruh penerangan dipadamkan. Hanya gelap pekat dan keheningan di penjuru Pulau Dewata.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Hindu untuk mengaktualisasi nilai Tattwam Asi yang bermakna “aku adalah engkau, engkau adalah aku" pada perayaan Hari Suci Nyepi tahun ini.

"Tattwam Asi bermakna 'aku adalah engkau'. Nilai ini menjadi sumber inspirasi bagi umat Hindu untuk hidup saling menghormati, rukun, dan bertoleransi. Mari aktualisasi nilai Tattwam Asi dan perkuat moderasi beragama," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis 3 Maret 2022.

Yaqut mengapresiasi tema Nyepi tahun ini yakni "Aktualisasi Nilai Tattwam Asi dalam Moderasi Beragama menuju Indonesia Tangguh".

Baca Juga: Menaker Kembalikan ke Aturan Lama, Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua Kian Dipermudah

Ia berharap umat Hindu dapat mengambil pelajaran dari perayaan Nyepi tahun ini dan menjadikannya sebagai lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara.

"Mari berikan jeda sejenak kepada alam agar kembali menata keseimbangan. Kita muliakan alam maka alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengajak umat Hindu untuk terus memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dalam perayaan Hari Suci Nyepi Saka 1944.

Baca Juga: Festival Film Cannes 2022 Tolak Delegasi Pemerintah Rusia, Kecuali Perang di Ukraina Diakhiri

"Perayaan Hari Suci Nyepi harus menjadi momentum bagi umat Hindu untuk menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.

Zainut mengajak umat Hindu agar tak hanya merayakan Nyepi di sisi ritualnya, tetapi merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Perayaan Hari Suci Nyepi jangan hanya berhenti pada tataran ritual saja, tapi kita jadikan Hari Suci Nyepi sebagai momentum merealisasikan maknanya untuk amal dalam beragama dan berbangsa," katanya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler