Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 271 Orang, 40 Masih Hilang

23 November 2022, 20:27 WIB
Kondisi bangunan pasca gempa cianjur yang terjadj Senin 21 November 2022. /Dok Humas BNPB

 

INDOBALINEWS - Update korban meninggal akibat gempa Cianjur hingga Rabu 23 November 2022 menjadi 271 orang dan 40 orang masih dinyatakan hilang.

Pencarian korban terus diupayakan oleh tim gabungan yang terlibat penanganan bencana gempa Cianjur M5.6, sejak terjadi gempa Senin 21 November 2022 lalu. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan adanya penambahan korban jiwa yang telah ditemukan. 

Baca Juga: Bisa Bawa Pulang Mobil Stargazer di Kompetisi 'StarHunter' dari Hyundai di 5 Kota Besar, Simak Caranya

"Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi. Pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan relawan lebih dari 1.000 personil. Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu 23 November 2022.

Data tersebut didapat dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur dan akan ditelusuri apakah termasuk yang sudah dimakamkan oleh keluarganya.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Link Live Streaming Jerman vs Jepang, Pembuktian Pemain Muda Der Panzer

Suharyanto menegaskan tim gabungan tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian meski terkendala hujan. 

"Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus menerus, meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian," tegas Suharyanto. 

Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah. 

Baca Juga: 5 Provinsi Masih Banyak Kasus Aktif PMK, Jawa Tengah Tertinggi

Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran. 

"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto. ***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler