Wishnutama; 'Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi untuk Membuka Kembali Destinasi Wisata'

- 27 November 2020, 19:55 WIB
Rapat koordinat antara Kemenparekraf dihadiri oleh Menteri Parekraf Wishnutama  Kusubandio dan Kepala Dinas pariwisata Bali, Putu Astawa di Westin Resort Nusa dua Bali, pada Kamis 26/11
Rapat koordinat antara Kemenparekraf dihadiri oleh Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio dan Kepala Dinas pariwisata Bali, Putu Astawa di Westin Resort Nusa dua Bali, pada Kamis 26/11 /kemenparekraf.go.id

INDOBALINEWS - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) menyatakan akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Kementerian serta lembaga terkait untuk menyiapkan destinasi wisata agar dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara (wisman).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Parekraf, Wishnutama Kusubandio dalam Konferensi Pers Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis 26 November 2020.

Menparekraf Wishnutama Kusubandio, menekankan untuk membuka kembali destinasi wisata diperlukan sinergi dan kolaborasi antara kementerian dan lembaga serta stakeholders terkait.

Baca Juga: Banyuwangi Raih Penghargaan Pengelola JDIHN 2020 Terbaik Nasional dari Kemenkum HAM

Wishnutama juga menuturkan, saat ini Kemenparekraf terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur, Kementerian Perhubungan dalam menyiapkan akomodasi terkait seat capacity, dan koordinasi dengan Polri untuk memperkuat keamanan dan keselamatan melalui polisi pariwisata.

“Membuka kembali destinasi wisata terlebih lagi untuk perbatasan internasional atau menerima wisatawan mancanegara tidak sesederhana mengatakannya, kompleksitasnya cukup tinggi, begitu juga kalau kita bicara travel bubble.

Baca Juga: Buntut KPK Tangkap Edhy Prabowo, KKP Stop Sementara Ekspor Benih Lobster

Diperlukan upaya bilateral untuk menghasilkan kesepakatan antar dua negara terkait, seperti menerapkan standar protokol kesehatan yang sama,” kata Wishnutama dikutip dari kemenparekraf.go.id

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, mengatakan, mengingat saat ini Bali sedang menekan angka penularan COVID-19, maka diperlukan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk membuka kembali destinasi wisata di Bali.

Baca Juga: ICW Kritik Jokowi, ‘Presiden Lebih Berhati-hati Dalam Memilih Orang Yang Akan Digandengnya!’

Selain itu, Menparekraf juga akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Menteri BUMN untuk membahas rencana dibuka kembalinya destinasi wisata di Bali bagi wisatawan mancanegara.

“Bali telah menerapkan protokol kesehatan sejak Juli 2020, bekerja sama dengan industri-industri yang kebetulan sudah memiliki sertifikat LSU, hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa aman dan percaya bagi wisatawan,” kata Putu.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Diberi Label Halal, Telah Penuhi Aspek Produksi Obat Yang Baik

Putu Astawa juga mengatakan Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, karena sektor itu menampung sebanyak 1,245 juta tenaga kerja. Selain itu pariwisata juga menghasilkan devisa dan memberikan jumlah kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. 

“Sehingga diperlukan analisis kajian secara selektif, terbatas, dan bertahap untuk melakukan reopening destinasi wisata,” kata Putu.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x