INDOBALINEWS - Pada pemilihan kepala daerah di Sidoarjo terdapat tiga pasangan calon yang bertarung masing-masing Bambang Haryo Sukartono-Taufiqulbar, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi dan pasangan Kelana Aprilianto-Dwi Astutik.
Namun hendak pelaksanaan pemungutan suara terjadi peristiwa yang cukup menegangkan adanya seorang warga yang protes kepada salah satu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)
Dengan nada emosi dan nyaris adu pukul, Tanto seorang warga berkata dengan suara keras kepada petugas di dalam TPS atas dugaan kecurangan yang dilakukan petugas KPPS.
Baca Juga: Tingkat Kepatuhan Prokes di Pilkada di Atas 89%, Jangan Puas
"Saya emosi ada kecurangan dalam Pilkada di Sidoarjo, ada oknum KPPS mengarahkan untuk coblos nomor 2 kepada calon pemilih yang akan mencoblos," kata Tanto seorang warga yang protes pada petugas KPPS tersebut, Rabu 9 Desember 2020
Cekcok pun mulut antara warga dengan salah satu petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) mewarnai pelaksanaan pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) 015 Bulusidokare Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga: Belum Sempat Mencoblos, Lansia Meninggal di Dekat Lokasi TPS 003 Pilkada Trenggalek
Peristiwa itu terjadi karena diduga ada oknum KPPS yang mengarahkan warga untuk memilih salah satu pasangan calon pada pemilihan kepala daerah di kabupaten setempat.
Ia meminta keadilan kepada petugas bawaslu dan pihak keamanan untuk turun aktif menjaga agar tidak ada pengarahan untuk memilih ke salah satu calon.