Pengunjung Objek Wisata di Bali Menurun Drastis Selama PPKM

- 13 Februari 2021, 14:31 WIB
Salah satu objek wisata di Bali, yang sepi pengunjung selama pemberlakuan PPKM.
Salah satu objek wisata di Bali, yang sepi pengunjung selama pemberlakuan PPKM. /Indobalinews/ Anak Agung Gede Agung

INDOBALINEWS - Kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) banyak dikeluhkan masyarakat, termasuk pengelola objek wisata di Bali.

Pasalnya sejak PPKM kembali diberlakukan, jumlah kunjungan wisatawan menurun drastis. Hal ini seperti terjadi di objek wisata The Blooms Garden Banjar Batusesa, Desa Candikuning Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

"Sejak kembali diberlakukan PPKM jumlah kunjungan turun drastis," kata Luh Putu Rika Febri Yanti, akunting objek wisata The Blooms Garden, Jumat 12 Februari 2021.

Baca Juga: Di Tahun Kerbau Logam, 4 Shio Ini Diterawang Bakal Hoki Banget

Ia menjelaskan, sejak dibuka tahun 2019 lalu jumlah pengunjung The Blooms Garden cukup banyak. Namun sejak pandemi Covid-19, jumlah kunjungan sedikit menurun.

"Memang selama pandemi, jumlah pengunjung sedikit menurun. Tetap selama pemberlakuan PPKM, jumlah kunjungan menurun sangat tajam," ujarnya.

Ia tak menampik, sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke The Blooms Garden adalah pengunjung dari daerah Bali saja. Karena itu, kebijakan PPKM sangat berdampak.

"Ya, menurun. Mungkin dikira di daerah sini (objek wisata The Blooms Garden) terkena PPKM. Apalagi ada isu diperpanjang," tutur Putu Rika.

Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta 2024, PKB Lirik Raffi Ahmad dan Agnes Monica

Penurunan jumlah kunjungan ini, tentu sangat berdampak pada jumlah pendapatan yang menurun drastis sejak PPKM diberlakukan.

"Penurunan pendapatan kurang lebih mencapai 50 persen," jelas Putu Rika.

Baca Juga: MK Gelar Sidang Pembacaan Putusan Perselisihan Hasil Pilkada 2020 Secara Virtual

Situasi ini membuat manajemen melakukan efisiensi. Ini dilakukan agar karyawan tetap bisa dipekerjakan tanpa harus dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Cara yang kami lakukan sementara ini yaitu dengan melakukan pemotongan gaji karyawan sebesar 20 persen serta melakukan pembagian waktu kerja. Diatur dari total 45 orang karyawan yang ada disini," jelasnya.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x