Hari Valentine, Dari Festival Lupercalia Hingga Misteri Cinta Santo Valentinus

- 14 Februari 2021, 09:38 WIB
Bunga dan ungkapan cinta adalah salah satu ciri khas Hari Valentine.
Bunga dan ungkapan cinta adalah salah satu ciri khas Hari Valentine. /Lukisan Dokter Bagus Darmayasa

INDOBALINEWS - Hari Valentine atau Valentine’s Day dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Sejumlah negara dari masa ke masa, bahkan merayakannya dengan meriah.

Hanya saja di beberapa negara lainnya di dunia, pemerintah melarang warganya merayakan Hari Kasih Sayang ini. Salah satu alasannya adalah karena Hari Valentine dicap kental dengan tradisi Gereja.

Terlepas dari pro dan kontranya itu, bunga, cokelat, hingga ungkapan cinta adalah ciri khas Hari Valentine selama ini. Tentu menarik untuk menyimak sejarah hingga legenda-legenda seputar salah satu pesta besar masyarakat dunia ini.

Baca Juga: 7 Ide Kado Valentine, Murah dan Bermanfaat di Masa Pandemi

Konon, sebagaimana disarikan Indobalinews dari berbagai sumber, merujuk tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion. Bulan ini khusus dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Sementara itu di masa Romawi kuno pada tanggal 13, 14, dan 15 Februari, diperingati sebagai Festival Lupercalia atau festival kesuburan dan kesehatan.

Pada awalnya, festival ini berasal dari nama seorang dewa, Lupercus. Festival ini sesungguhnya berisi tentang perayaan agar hewan ternak yang dimiliki selalu subur dan sehat.

Baca Juga: Puan Maharani: Kehadiran Vaksin Jadi Titik Terang Hadapi Pandemi Covid-19

Seiring waktu, beberapa sumber menyebut, Festival Lupercalia kemudian bergeser menjadi pemujaan terhadap pendiri kota Roma yaitu Romulus dan Remus agar memberikan kesehatan dan kesuburan kepada penduduk.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x