Presiden Jokowi: Puncak Harlah NU Momentum Eratkan Persaudaraan

- 27 Februari 2021, 23:08 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan pada Puncak Peringtan Harlah ke-98 NU secara virtual, Sabtu 27 Februari 2021.
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan pada Puncak Peringtan Harlah ke-98 NU secara virtual, Sabtu 27 Februari 2021. /Indobalinews/Biro Pers Setpres

INDOBALINEWS - Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-98 Nahdlatul Ulama (NU) jatuh pada tanggal 27 Februari 2021 atau tanggal 16 Rajab 1442 H.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), harlah NU ini merupakan momentum untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang menjadi modal ketangguhan bangsa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya secara virtual pada puncak peringatan harlah NU, Sabtu 27 Februari 2021.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Dikabarkan Beli Saham Bali United, Ini Sumber Kekayaannya

“Saya mengucapkan selamat hari lahir ke-98 Hijriah Nahdlatul Ulama yang jatuh pada tanggal 16 Rajab. Puncak harlah ini akan menjadi wasilah untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang merupakan modal utama ketangguhan bangsa Indonesia,” ucapnya.

Dalam momentum tersebut, Presiden Jokowi juga memaparkan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dan menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Dikatakan, pandemi Covid-19 yang melanda setidaknya 215 negara di dunia selama setahun belakangan ini, memberikan dampak luar biasa, termasuk kepada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Ini 7 Pantai di Bali yang Belum Banyak Diketahui Wisatawan

Persoalan dari sisi kesehatan akibat pandemi juga diikuti oleh dampak perekonomian yang mengakibatkan banyak warga kehilangan pekerjaan dan penghasilan.

“Saya tahu selama pandemi ini ada jutaan Nahdliyin yang terdampak. Ada ribuan pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang juga terdampak,” tuturnya.

Untuk itu, pemerintah berupaya keras untuk meringankan beban masyarakat di kala pandemi ini melalui sejumlah program bantuan sosial, program padat karya, dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional lainnya.

Baca Juga: Indonesian Dangdut Coffee House, Wahana Promosi Musik Dangdut di New York

Bagi kalangan pesantren sendiri, pemerintah juga memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, insentif guru pondok pesantren, dan masih terdapat beberapa program lain.

“Sementara itu untuk tahun 2021 ini, pemerintah menambah dukungan infrastruktur, pendampingan, pelatihan, dan pengembangan model bisnis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sebagaimana amanat UU Pesantren,” jelas Kepala Negara.

Di tengah ikhtiar bangsa dalam menangani pandemi, Presiden Jokowi mengucap syukur kepada Tuhan karena bangsa Indonesia dapat tetap tangguh menghadapi tantangan, bersatu, bergotong royong, saling membantu tanpa melihat perbedaan, dan saling peduli untuk meringankan beban dan kesulitan.

Baca Juga: Ini Jejak Sejarah Tari Pendet yang Telah Mendunia

Presiden Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar NU di seluruh Nusantara, yang telah mengambil peran penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat hingga membantu mengatasi pandemi di tingkat akar rumput.

Kebersamaan dan kolaborasi serupa ini yang memang diharapkan muncul di masa pandemi saat ini.

Baca Juga: Bali Akan Buka Pintu Bagi Wisatawan Mancanegara, Ini Syaratnya

Selain itu, Kepala Negara juga mengharapkan dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk turut membantu menyukseskan kebijakan vaksinasi massal yang saat ini menjadi program terkini Pemerintah untuk menekan penyebaran pandemi.

“Kami mohon dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk ikut membantu pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi nasional ini dan mohon bantuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada umat,” ajak Presiden Jokowi.***

Editor: M Susanto Edison

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x