Wagub Dua Periode Kini Jadi Wali Kota, Gus Ipul: Bukan Turun Kelas, Tapi Amanah

- 27 Februari 2021, 10:09 WIB
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (kiri) berbincang dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) di sela pengambilan sumpah jabatan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat 26 Februari 2021.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (kiri) berbincang dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) di sela pengambilan sumpah jabatan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat 26 Februari 2021. /Antara/Didik Suhartono

INDOBALINEWS - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik enam pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2020, di ruang barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 26 Februari 2021.

Keenam pasangan tersebut adalah wali kota/ wakil wali kota Blitar, bupati/ wakil bupati Jember, bupati/ wakil Bupati Malang, bupati/ wakil bupati Blitar, wali kota Pasuruan/ wakil wali Kota Pasuruan, dan bupati/ wakil bupati Mojokerto.

Dari enam pasangan ini, pasangan wali kota dan wakil wali kota Pasuruan, sedikit menyita perhatian.

Baca Juga: KPK Tangkap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah

Maklum wali kota Pasuruan terpilih, bukan sosok biasa. Dia adalah Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.

Saat dilantik, Gus Ipul tampak mengenakan seragam putih yang sama dengan pasangan lainnya. Namun bedanya, di leher Gus Ipul ada pita kuning bergaris merah.

Pita kuning yang digantung di leher Gus Ipul itu adalah lencana penghargaan yang pernah diterimanya dari Presiden RI.

Baca Juga: Wow ! Dapat 7 Miliar Bagi Yang Menemukan Anjing Lady Gaga Yang Hilang

Ya, Gus Ipul adalah mantan anggota DPR RI, mantan menteri dan dua periode menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur mendampingi Gubernur Sukarwo.

Pada Pilkada Jawa Timur 2018, Gus Ipul yang berpasangan dengan politikus PDIP Puti Guntur Soekarno bertarung melawan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak.

Ketika itu, Gus Ipul kalah. Khofifah Indar Parawansa tampil sebagai pemenang, setelah dalam dua kali pertarungan terdahulu kalah dari pasangan Sukarwo - Gus Ipul.

Baca Juga: Gading Marten dan Astrid Tiar Bongkar Fakta Mengejutkan Saat Masih Berpacaran

Pada Pilkada Serentak 2020, Gus Ipul tampil sebagai calon wali kota Pasuruan. Ia berpasangan dengan Adi Wibowo.

Pasangan Gus Ipul - Adi Wibowo pun sukses meraih suara terbanyak, dan menyisihkan rival mereka Raharto Teno Prasetyo - M Hasjim Asjari.

Berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara, Gus Ipul - Adi Wibowo meraih 73.236 suara atau 67,9 persen. Sementara Raharto Teno Prasetyo - M Hasjim Asjari hanya memperoleh 34.572 suara atau 32,1 persen.

Baca Juga: Indonesia Siap Hadapi Gugatan Jilid II Uni Eropa

Tak berlebihan jika di sela prosesi pelantikan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Gus Ipul sebagai top mentor.

Gus Ipul dinilainya lebih detail memahami pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Di sini ada Gus Ipul yang lebih tahu. Buktinya tanda pin di seragamnya lebih banyak dari saya. Ini membuktikan perjuangan beliau sudah panjang," tutur Khofifah Indar Parawansa, disambut tepuk tangan undangan.

"Bupati/ wali kota kalau mau cari mentor, tidak perlu susah-susah sebab salah satu yang dilantik adalah 'top mentor'," lanjut mantan Menteri Sosial itu, seperti dikutip Indobalinews dari Antara.

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Menurun, Pelaku UMKM di Bali Harus Kreatif

Mendapat atensi khusus dari Khofifah Indar Parawansa, Gus Ipul menegaskan kesiapannya dan harus ditindaklanjuti sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah.

"Ibu Gubernur mendorong semangat kita. Tentang mentor itu, sebenarnya penghormatan Ibu Gubernur. Tapi pesannya adalah kami di daerah harus bekerja keras agar Jatim ini bisa menyeimbangkan penanganan pandemi dan ekonomi," ucapnya.

"Pokoknya saya siap jadi anak buahnya Bu Gubernur," lanjut Gus Ipul.

Baca Juga: Gubernur NTT Hanya Lantik Lima Bupati dan Wabup Terpilih, Apa Kabar Empat Pasangan Lain?

Meski pernah duduk sebagai anggota DPR RI, Menteri, Wakil Gubernur, dan sekarang "hanya" wali kota, Gus Ipul menegaskan akan tetap total berjuang menjadikan Pasuruan berkembang.

"Ini bukan soal turun kelas, melainkan soal amanah," ucapnya.

"Kota Pasuruan harus lebih baik. Harapan kami, Pasuruan jadi 'Kota Madinah' atau Maju, Indah, dan Harmoni. Pasuruan itu Kota Madinah van Java," pungkas Gus Ipul.

Baca Juga: Tendang Moge yang Terobos Ring 1, Ini Penjelasan Paspampres

Gus Ipul lahir di Pasuruan tahun 1964. Selepas menempuh pendidikan di madrasah dan pondok pesantren, hingga ke sekolah menengah tingkat atas, ia memutuskan kuliah di Jakarta sekitar akhir tahun 1980.

Putra pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo itu awalnya bercita-cita menjadi guru. Pendidikannya diawali di Madrasah Ibtidaiah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang dan SMP Islam Pasuruan.

Setelah lulus dari SMA, pamannya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menganjurkan Gus Ipul kuliah di Jakarta dan ke luar dari Pasuruan. Ia memilih masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Nasional.

Baca Juga: Bali Akan Buka Pintu Bagi Wisatawan Mancanegara, Ini Syaratnya

Dekat dengan Gus Dur, Gus Ipul terjun ke dunia politik hingga tercatat pernah sebagai anggota DPR RI, menteri, hingga wakil gubernur.

Pada tahun 1999, ia dipercaya menjadi Ketua Umum GP Ansor menggantikan posisi Iqbal Assegaf yang wafat. Setahun berikutnya, Gus Ipul kembali dikukuhkan di jabatan sama.

Meski sempat sebagai anggota legislatif dari PDI Perjuangan, pada tahun 2002 ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Halaman:

Editor: M Susanto Edison

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x