Kapolri Cabut Larangan untuk Media : Korps Bhayangkara Perlu Kritik Saran Dari Masyarakat

- 7 April 2021, 06:47 WIB
Ilustrasi polisi tangkap oknum perangkat desa korupsi dana bansos Kemensos
Ilustrasi polisi tangkap oknum perangkat desa korupsi dana bansos Kemensos /tangkapan layar youtube.com / Rana Films

 

INDOBALINEWS - Menyusul beredarnya telegram yang berisi larang kepada media untuk menyiarkan tindakan arogansi aparat kepolisian dan mendapat tanggapan beragam di masyarakat akhirnya Kapolri mencabut telegram tersebut.

Pencabutan telegram ini diputuskan setelah Kapolri mendengar dan menyerap aspirasi dari kelompok masyarakat. Hal itu diungkapkan Kapolri dalam keterangan tertulisnya Selasa 6 April 2021.

Sigit menegaskan, sampai dengan saat ini, internal Korps Bhayangkara masih memerlukan kritik dan saran dari seluruh elemen masyarakat. Sehingga, peran media sebagai salah satu pilar demokrasi akan tetap dihormati oleh Polri.

Baca Juga: Sandiaga Uno : Jadi Entrepreneur Perlu 3 Nilai Utama, Cek Apa Saja

Baca Juga: Bertambah 10 Lagi Kasus Meninggal Akibat Corona di Bali, Update Selasa 6 April 2021

Dengan kerendahan hati, Sigit pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyatakat karena lahirnya perbedaan persepsi terkait dengan telegram tersebut.

"Karena kami Polri juga butuh masukan dan koreksi dari ekternal untuk bisa memperbaiki kekurangan kami. Oleh karena itu, saya sudah perintahkan Kadiv Humas untuk mencabut STR tersebut," ucap Sigit seperti yang dikutip indobalinews.com.

Menurut Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telegram dengan nomor ST/750/IV/HUM.3.4.5./2021 tanggal 5 April 2021 ini  dengan berlandaskan semangat awal agar jajaran kepolisian tidak bertindak arogan atau menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Oleh sebab itu, Sigit menginstruksikan agar seluruh personel kepolisian tetap bertindak tegas tapi juga mengedepankan sisi humanis dalam menegakan hukum di masyarakat.

Baca Juga: Lama Pisah Ranjang, Isteri Temukan Suami Tewas di Atas Kasur dengan Kondisi Mencurigakan

Baca Juga: Penyandang Disabilitas Berhak Diberi Ruang Kemudahan Berwisata, Kata Sandiaga Uno

"Arahan saya ingin Polri bisa tampil tegas namun humanis, namun kami lihat di tayangan media masih banyak terlihat tampilan anggota yang arogan, oleh karena tolong anggota untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dilapangan," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu Sigit menekankan, gerak-gerik perilaku anggota kepolisian selalu disorot oleh masyarakat. Sebab itu, Sigit mengingatkan, satu perbuatan arogan oknum polisi dapat merusak citra Polri yang saat ini sedang berusaha menuju untuk lebih baik dan profesional.

Menurut Sigit, semua perilaku anggota pasti akan disorot, karena sampai ada beberapa perbuatan oknum yang arogan, merusak satu institusi, karena itu ia minta agar membuat arahan agar anggota lebih hati-hati saat tampil dilapangan. 

Baca Juga: Tak Kuat Menahan Derita Lewati Pandemi di Bali, Guide Jepang Gantung Diri

Ia juga meminta anggota jangan suka pamer tindakan yang kebablasan dan malah jadi terlihat arogan. Menurutnya masih sering terlihat anggota tampil arogan dalamm siaran liputan di media, hal-hal seperti itu agar diperbaiki sehingga tampilan anggota semakin terlihat baik, tegas namun humanis.

"Dan sekali lagi mohon maaf atas terjadinya salah penafsiran yang membuat ketidaknyamanan teman-teman media, sekali lagi kami selalu butuh koreksi dari teman-teman media dan eksternal untuk perbaikan insititusi Polri agar bisa jadi lebih baik," kata Sigit mengakhiri.

 

Sigit dalam kesempatan itu juga meluruskan, anggotanya yang ia minta untuk memperbaiki diri untuk tidak tampil arogan namun memperbaiki diri sehingga tampil tegas, namun tetap terlihat humanis. Bukan melarang media untuk tidak boleh merekam atau menhambil gambar anggota yang arogan atau melakukan pelanggaran.***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah