Tidak Mudik, Muhammadiyah Sebut Itu Kesalehan Diri Pahami Agama

- 13 April 2021, 21:02 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan penjelasan terkait siapa saja yang tidak wajib puasa.*
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan penjelasan terkait siapa saja yang tidak wajib puasa.* /Instagram.com/@haedarnashirofficial

INDOBALINEWS – Kebijakan pemerintah melarang mudik Lebaran 2021 mendapat dukungan petinggi Muhammadiyah.

Tidak mudik disebut sebagai dukungan moral terhadap tenaga medis dan merupakan kesalehan diri dalam memahami agama.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau masyarakat tidak mudik sebagai bentuk empati serta tanggung jawab moral kepada para tenaga kesehatan yang masih berjuang mengatasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jangan Coba Coba Mudik dari Bali, Ini Lima Titik Sekat yang Disiapkan Polda Bali

Baca Juga: Larangan Mudik, Kemenhub Resmi Setop Operasional Transportasi 6 hingga 17 Mei 2021

"Kita harus berempati kepada tenaga-tenaga kesehatan yang masih berjuang di rumah sakit dan para relawan dalam menghadapi Covid-19 ini," katanya, Selasa 13 April 2021.

Menurut Haedar tidak mudik dalam masa pandemi adalah bentuk perwujudan dari sikap tanggung jawab sosial, tanggung jawab moral, dan kesalehan diri dalam memahami agama.

“Masyarakat harus saling menjaga dan saling peduli terhadap satu sama lain. Mudik dikhawatirkan dapat membuat angka kasus semakin tinggi, sebab masyarakat bisa saja tertular maupun menularkan,” tutur Haerdar.

Baca Juga: Puan Maharani: Masyarakat Tanya Kenapa Mudik Dilarang, Tapi Tempat Wisata Diizinkan Buka?

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x