KRI Nanggala 402 Tenggelam : Ada Faktor Internal Solitary Wave, Ini Penjelasannya

- 28 April 2021, 18:07 WIB
Penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402. /Instgaram/tni_angkatan_laut

INDOBALINEWS - Faktor alam memegang peran penting yang menyebabkan KRI Nanggala 402 tenggelam. Menurut Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksda Muhammad Ali, S.E., M.M, pada saat kapal selam menyelam, yang paling berpengaruh adalah faktor arus bawah laut yang berbeda.

Hal ini, menurutnya tergantung kondisinya sehingga awak kapal selam sebelum beroperasi mereka melihat panduan untuk menyampaikan kondisi daerah tersebut seperti faktor oseanografi maupun hidrografi.

“Faktor alam ini juga ada yang dinamakan internal solitary wave, yang berdasarkan informasi dari beberapa pakar dan ahli oseanografi, itu ada arus bawah laut yang cukup kuat yang bisa menarik secara vertikal," kata Laksda Muhammad Ali dalam jumpa pers mendampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E.. M.M, di Gedung Utama R.E. Martadinata Mabesal, Cilangkap Jaktim, Selasa 27 April kemarin. 

Baca Juga: Munarman Dijerat UU Terorisme, Densus 88 Antiteror Temukan Bahan Peledak di Kantor Eks Sekretariat FPI

Lebih lanjut arus bawah laut itu membuat jatuhnya kapal ke bawah lebih cepat dari umumnya dan ini yang harus diwaspadai.

Konferensi Pers yang digelar sebagai upaya meluruskan pemberitaan-pemberitaan tentang KRI Nanggala-402 yang bersumber dari beberapa media atau pengamat yang menyampaikan pendapat pribadinya, sehingga menimbulkan kerancuan dan kesimpangsiuran di masyarakat.

Senada dengan hal tersebut, Danseskoal mengatakan bahwa di perairan utara Bali menurut satelit Himawari-8 milik Jepang dan Satelit Sentinel milik Eropa, pada tanggal 21 April atau tanggal 20 UTC, terjadi internal wave yang bergerak dari bawah ke utara.

Baca Juga: Bharada Komang Wira Natha Gugur Sebagai Kusuma Bangsa, Akan Disambut Kapolda Sumsel

“Kalau kita terkena Internal Wave, maka itu adalah kehendak alam tentunya para prajurit tidak bisa melakukan peran kedaruratan walaupun mereka sudah siap berada di pos tempurnya masing-masing”, pungkasnya seperti yang dilansir dari laman resmi tnial.mil.id.

Dalam kesempatan itu Wakasal yang mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberikan perhatian terhadap terjadinya musibah KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Sedih, Akhirnya Dipastikan Seluruh Awak KRI Nanggala 402 Gugur Dalam Tugas Menjaga Bangsa

Namun TNI AL berharap kedepan kepada pihak-pihak yang memberikan pernyataan agar dipertimbangkan dan dikoordinasikan dengan pihak TNI AL.

“Prajurit TNI AL hanya sekedar melaksanakan tugas, semua kejadian ada Tuhan Yang Maha Esa yang mengatur diatas sana, dan apapun yang terjadi kami berusaha kami berserah diri atas kuasa-Nya”, tutup Wakasal.***

Editor: Shira Ade

Sumber: tnial.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x