TNI AL Bantah KRI Nanggala 402 Tenggelam Akibat Kelebihan Penumpang dan Muatan, Ini Penjelasan Lengkapnya

- 28 April 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi KRI Nanggala-402 di dasar samudra karya Ghumpell.
Ilustrasi KRI Nanggala-402 di dasar samudra karya Ghumpell. /Instagram.com/@ernestprakasa

INDOBALINEWS - TNI AL membantah musibah tenggelamnya KRI Nanggala 402 di Perairan Bali karena kelebihan muatan.  Menurut Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M, anggapan tersebut sangat tidak mendasar dan salah.

Klarifikasi ini dilakukan menjawab berbagai pendapat yang muncul di media massa maupun media sosial seputar kelebihan penumpang yang didasarkan atas pendapat pribadi dan pengetahuannya masing-masing sehingga menyebabkan berbagai kerancuan.

"Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang on Eternal Patrol di Perairan Utara Bali saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo, Kamis 22 April 2021 dini hari lalu dipastikan bukan karena kelebihan penumpang," ujar Laksda Muammad Ali saat jumpa pers di Gedung R.E. Martadinata, Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 27 April 2021 seperti yang dilansir dari laman resmi tnial.mil.id.

Baca Juga: Munarman, Pengacara Rizieq Ditangkap Terkait Baiat di Sejumlah Lokasi

Dalam jumpa pers yang dipimpin Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., mewakili Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan bantahan ini berdasarkan data yang sesungguhnya dengan menghadirkan para pejabat Angkatan Laut yang telah mengawaki kapal selam selama puluhan tahun diantaranya Asrena Kasal, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr (Han) dan  Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, S.H., M.Tr.Hanla., yang pada beberapa periode terakhir juga berkesempatan sebagai Komandan Kapal Selam.

 “Sangat tidak tepat, salah dan tidak berdasar. Berbagai operasi yang kita lakukan membawa 50 orang penumpang, kalau operasi penyusupan kita membawahi plus satu regu pasukan khusus sekitar 7 orang, jadi sekitar 57 orang, sedangkan pada saat kejadian tragedi KRI Nanggala-402 hanya membawa 53 orang," imbuhnya.

Baca Juga: Bharada I Komang Wiranata yang Gugur di Papua Besok Diterbangkan ke Palembang

Selain itu, tambahnya  pada saat kejadian hanya membawa 3 buah torpedo padahal kapal selam ini didisain untuk membawa delapan buah torpedo dengan berat masing-masing 2 ton,” tegasnya. Setiap Kepala Kamar Mesin (KKM) pasti akan menghitung berapa personel yang akan dibawa dikaitkan dengan jumlah muatan yang akan dibawa, seperti berapa torpedo, amunisi dan lain-lain.

Bantahan yang sama juga disampaikan Komandan Seskoal bahwa kapal selam ini sesuai Daftar Susunan Personel (DSP) adalah 50 orang bahkan masih bisa ditambahkan penumpang dengan catatan  memiliki peralatan untuk escape.

Baca Juga: Sedih, Akhirnya Dipastikan Seluruh Awak KRI Nanggala 402 Gugur Dalam Tugas Menjaga Bangsa

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: tniad.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x