Batik Air Alami Insiden 'Nyelonong' 6 Meter Tabrak Garbarata di Bandara Ngurah Rai Bali

- 23 Mei 2021, 21:25 WIB
Pesawat Batik Air ID 6506 rute Cengkareng -Denpasar tabrak garbarata di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali Sabtu, 22 Mei 2021 pukul 09.30 WITA.
Pesawat Batik Air ID 6506 rute Cengkareng -Denpasar tabrak garbarata di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali Sabtu, 22 Mei 2021 pukul 09.30 WITA. /Instagram.com/@batikair

INDOBALINEWS - Pesawat Batik Air mengalami insiden tiba-tiba bergerak maju sendiri sekitar 6 meter kemudian menghantam jembatan penghubung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Sabtu 23 Mei 2021.

Insiden Pesawat Batik Air "nyelonong" maju sendiri hingga menabrak garbarata atau jembatan yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang langsung diinvestigasi.

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala menjelaskan, insiden terjadi saat melayani penerbangan ID-6506 dari Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, tujuan Denpasar-Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Baca Juga: Nagita Slavina Ngidam Membeli Sebuah Vila di Bali Seharga Rp200 Miliar

Saat itu, pihak Batik Air sudah mempersiapkan penerbangan ID-6508 dari kebutuhan pesawat udara, awak pesawat, teknisi dan petugas layanan darat (ground handling) secara baik.

"Sebelum keberangkatan pesawat (pre flight check) telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh," jelas dia dalam keterangannya dikutip dari Antara, Mnggu 23 Mei 2021.

"Pesawat dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthinessfor flight)," katanya menambahkan.

Baca Juga: Umi Pipik Ingin Pertemukan Semua Anaknya dengan Anak Istri Kedua Ustaz Uje

Meski demikian kata Danang Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

Semua kru juga tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan.

Informasinya, sebelum menabrak jembatan, pesawat mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan mulus dan bersiap menuju landas parkir (apron) yang telah ditentukan.

Baca Juga: MUI Bali dan Ormas Islam Doa Bersama hingga Galang Dana Kemanusiaan untuk Palestina

Rencananya penumpang dan kru akan keluar menggunakan fasilitas jembatan penghubung gedung terminal ke pesawat udara garbarata atau aviobridge.

Ketika proses parkir dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Komunikasi dan koordinasi antara awak pesawat dengan petugas darat yang memberikan komando kepada pilot untuk memarkirkan pesawat (marshaller).

Ditengah proses koordinasi itulah, tiba-tiba bagian atas permukaan mesin pesawat nomor satu (sebelah kiri) menyentuh bagian ujung garbarata.

Baca Juga: Work from Bali, Ikhtiar Memelihara Optimisme Masyarakat Hadapi Pendemi Covid-19

Insiden itu, membuat proses penurunan (disembark) seluruh tamu, kru pesawat dan barang bawaan menggunakan tangga manual.

Kata Danang, pPenanganan berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur. Mengenai penyebab, saat ini Batik Air bersama dengan pihak terkait sedang melakukan proses investigasi. Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional penerbangan Batik Air lainnya tetap berjalan normal (tidak terganggu).

Insiden Pesawat Batik Air bernomor ID-6506 menabrak hembatan penghubung atau garbarata di Bandara Ngurah Rai Bali terjadi pada Sabtu, 22 Mei 2021 pukul 09.30 Wita.

Baca Juga: Soal Korupsi Bansos Rp100 T, Istana: Pernyataan Novel Baswedan Spekulatif dan Tidak Produktif

Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira mengatakan, awalnya pesawat tersebut telah berhasil mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 09.22 Wita.

Pesawat yang sudah berhenti di parking stand A-38 tersebut, tiba-tiba bergerak maju ke depan dan menabrak garbarata.

"Dari titik berhenti yang seharusnya, pesawat maju sekitar enam meter. Dampaknya mesin pesawat sebelah kiri bagian atas mengalami robek karena bertabrakan dengan garbarata," jelas dia seperti dikutip dari Antara News.

Baca Juga: Wagub Bali Apresiasi Gelaran GMAEA, Wadah Ekpresi Desainer dan Ajang Promosi ke Mancanegara

Dalam insiden itu, kata Taufan Yudhistira, pesawat dengan 119 orang penumpang dan empat orang kru tersebut, tidak ada yang mengalami luka baik penumpang maupun kru pesawata.***

Editor: R. Aulia

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x