Koalisi Masyarakat Sipil Desak Batalkan Rencana Utang Rp1.700 Triliun Kemhan, Terlalu Bebani Rakyat  

- 5 Juni 2021, 09:34 WIB
Prajurit Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) 2 Korps Marinir memandu heli Bell 412/HU-4206 milik Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal saat latihan fastrope dan stabo di Pusat Latihan Pertepuran (Puslatpur) Korps Marinir 5 Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Rabu 2 Juni 2021. Kemhan berencana menganggarkan modernisasi persenjataan hingga 2024.
Prajurit Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) 2 Korps Marinir memandu heli Bell 412/HU-4206 milik Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal saat latihan fastrope dan stabo di Pusat Latihan Pertepuran (Puslatpur) Korps Marinir 5 Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Rabu 2 Juni 2021. Kemhan berencana menganggarkan modernisasi persenjataan hingga 2024. /SERMA MAR KUWADI/ANTARA FOTO

 

 

INDOBALINEWS - Kementerian Pertahanan (kemhan) dikritik pedas oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan tentang rancangan anggaran modernisasi persenjataan yang mencapai ‎Rp1.700 triliun.

Koalisi tersebut dari sejumlah lembaga seperti Imparsial, PBHI, ELSAM, HRWG, LBH Pers, ICW, SETARA Institute, LBH Jakarta, ICJR, KontraS, Centra Initiative, dan Public Virtue Research Institute.

Koalisi juga mendesak pembatalan anggaran yang diperolah dari utang luar negeri itu karena hanya membebani dan mencederai hati rakyat yang terengah-engah menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Berpeluang Menjadi Panglima TNI, PDIP: Itu Keinginan Pasar 

Rencana penganggaran itu termaktub dalam rancangan Peraturan Presiden tentang Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Perpres Alpalhankam) yang sedang disusun Kemhan.

Anggaran sekitar Rp1.700 triliun itu bakal diperoleh dari pinjaman luar negeri yang akan digunakan untuk proses akuisisi alpalhankam, biaya pemeliharaan dan perawatan, serta biaya bunga selama lima periode renstra dan dana kontingensi.

Anggaran juga akan dialokasikan pada renstra 2020- 2024 atau dihabiskan dalam waktu 2,5 tahun.

"Koalisi menilai, rencana modernisasi alutsista pada saat ini dengan anggaran yang begitu besar tersebut adalah berlebihan dan tidak tepat,” kata Julius Ibrani mewakili koalisi, Kamis, 3 Juni 2021.

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x