Menparekraf Ingin Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia

- 28 Juni 2021, 12:11 WIB
Acara Webinar Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Minggu 27 Juni 2021.
Acara Webinar Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Minggu 27 Juni 2021. /Dok Kemenparekraf

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 di Bali Meningkat, Gubernur: Masyarakat Harus Perketat Prokes

“Akan tetapi Indonesia menjadi negara ketiga konsumen busana muslim terbanyak setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Pasarnya besar, banyak pengusahanya tapi belum banyak ekosistem yang terbangun. Saya yakin anak muda saat ini bisa menjadi lokomotif perubahan kedepan. Lantaran sekarang lebih terbuka, lebih inklusif, dan gerakan ekonomi syariah ini paling dinikmati oleh anak-anak muda,” katanya.

Sementara itu, salah satu desainer busana muslim Nanida Jenahara Nasution menjelaskan, produk-produk fesyen muslim di tanah air memiliki kualitas yang sangat baik untuk pasar global.

Baca Juga: Kasus KDRT yang Berujung Kematian, Polisi Libatkan Psikiater Periksa Pelaku

Namun perlu ada dukungan agar produk-produk tersebut bisa diterima dan mendapatkan tempat di hati masyarakat lokal. Kemudian, butuh kolaborasi semua pihak agar produk muslim yang dibuat bisa mendapat market yang luas.

“Yang penting adalah bagaimana stay update dengan yang sedang tren, dan sekarang juga adalah zamannya kolaborasi. Kita enggak bisa ingin jadi yang happening sendiri. Sama-sama bergandengan tangan untuk sukses bersama,” ujarnya.***

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah