INDOBALINEWS – Tenggelamnya KMP Yunice di Selat Bali, Selasa 29 Juni 2021, mengingatkan peristiwa serupa sekitar lima tahun silam.
Pada 2016 lalu KMP Rafelia 2 mengalami hal yang sama, kapal miring dan perlahan-lahan terbalik lalu tenggelam ke dasar laut.
Jika KMP Yunice berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, KMP Rafelia 2 sebaliknya, berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang.
Baca Juga: Update KMP Yunice Tenggelam: 6 Korban Meninggal Ditemukan di Sepanjang Pantai Gilimanuk Bali
Dari laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melalui laman Kemenhub diperoleh informasi berbagai kecelakaan laut mulai kebocoran kapal, kebakaran, ledakan hingga tenggelam di berbagai wilayah Indonesia.
Laporan itu menyebutkan KMP Rafelia 2 tenggelam pada 4 Maret 2016 sekitar pukul 12.57 WIB. Kapal ini berangkat dari Dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kapal bergerak dengan kecepatan rata-rata 6 knot. Sekitar 10 menit kemudian kapal mulai miring ke kiri. Dilaporkan terdapat air masuk dari bagian haluan dan menggenangi geladak kendaraan.
Kemiringan kapal terus bertambah. Pemeriksaan lanjutan terhadap kondisi genangan air menunjukkan adanya pertambahan ketinggian dan kapal semakin miring ke kiri.
Baca Juga: KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali, Tim SAR Evakuasi 48 Korban