Diversifikasi Pariwisata, Bali Siapkan Wisata Medis bagi Wisatawan Asing dan Domestik

- 29 Juni 2021, 13:34 WIB
Pengurus Bali Medical Tourism Association (BMTA)/Dok. Indobalinews
Pengurus Bali Medical Tourism Association (BMTA)/Dok. Indobalinews /Dok. Indobalinews

INDOBALINEWS - Wisatawan yang tengah berlibur di Pulau Bali kini bisa menikmati pelayanan Medical Tourism (MT) atau wisata medis yang merupakan salah satu bentuk diversifikasi pariwisata.   

Banyak objek dan atraksi wisata di Bali yang bisa dinikmati oleh turis medis selama atau setelah pengobatan.

Karena itu, kehadiran wisata medis merupakan salah satu bentuk diversifikasi pariwisata yang memberikan pengalaman baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca Juga: Berani Jujur Pecat dan Rakyat Sudah'Mual' Hiasi Gedung KPK

Secara umum, MT diartikan sebagai perjalan seseorang dari satu daerah ke daerah lain dalam satu negara, atau dari satu negara ke negara lain untuk mencari pengobatan saat berlibur ataupun secara khusus datang untuk melakukan pengobatan.

Kehadiran MT menjadi penting, karena memiliki potensi yang sangat besar dan medical tourists di negara maju cenderung mencari pengobatan ke luar negaranya karena waktu tunggu yang lama untuk tindakan tertentu dan mahalnya biaya tindakan di negara asalnya.

Tentu saja, kehadiran MT membuka peluang bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan Bali khususnya, yang memiliki kemampuan untuk melayani pasar ini.

Baca Juga: Berpeluang Gantikan Fadjroel Rachman, Mochtar Ngabalin Ogah Berandai Andai

Ketua Bali Medical Tourism Association (BMTA) dr. Gede Wiryana Patra Jaya mengungkapkan, MT menjadi salah satu program yang telah direncanakan pemerintah dan telah diatur dalam Permenkes 76, tahun 2015.

Kata dia, bagi Bali yang merupakan destinasi wisata yang sudah terkenal dengan pariwisata alam dan budaya.

“Hal ini tidak saja untuk mencegah keluarnya devisa karena banyak masyarakat Indoneisa berobat ke luar negeri, tetapi justru akan mendatangkan devisa bagi negara dengan masuknya turis medis baik domestik maupun internasional”, imbuh Sekertaris BMTA Dr. Ida Ayu Oka Purnamawati.

Baca Juga: Jane Shalimar Terbaring Lemah dengan Ventilator, Keluarga Mohon Doa Masyarakat

Bali telah memiliki beberapa rumah sakit yang berstandar internasional, peralatan medis yang mendukung, tenaga medis dan paramedis yang sangat kompeten, serta layanan unggulan yang memang dicari.

Dengan fasilitas dan daya dukung tersebut sehingga lahirlah wisata medis di Bali.

Sekretaris BMTA I Putu Deddy Suhartawan, mengatakan, dibentuknya asosiasi ini adalah untuk menaungi rumah sakit-rumah sakit yang telah melayani pasien-pasien MT.

Baca Juga: Sikapi Kritik BEM terhadap Jokowi, Fadli Zon Sebut UI Cenderung Bungkam Kebebasan Berekspresi

Dibidani PERSI Provinsi Bali, asosiasi ini juga akan menjalin kerja sama di bidang pengembangan teknologi kesehatan, pegembangan skill dan kompetensi petugas medis.

"Sehingga Bali mampu menjadi destinasi MT bagi wisatawan domestik maupun internasional," tandasnya.

Menanggapi kelahiran BMTA, Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan, dengan bergabungnya BMTA yang secara resmi menjadi bagian dari Bali Tourism Board (BTB), diharapkan Rumah sakit-rumah sakit di Bali dapat bersama-sama mempromosikan Bali sebagai destinasi medical tourism.

Baca Juga: Rektor UI Panggil BEM soal Sindir Jokowi, Ulil Abshar: Apalagi Tiga Periode

"Sehingga optimisme pariwisata Indonesia melalui wisata medis, untuk program Bali bangkit dapat terwujud, ungkap Gus Agung, sapaannya.

Anggota BMTA terdiri dari Rumah sakit/klinik baik pemerintah maupun swasta yang telah melayani pasien-pasien MT.

Saat ini anggotanya RSUP Sanglah,  RSU Bali Mandara,  RS Mata Bali Mandara, RSPTN UNUD,  RS Mangusada Badung,  RS BIMC Nusa Dua,  RSBIMC Kuta, RS Siloam Kuta,   Bali Royal Hospital (BROS),  RS Prima Medika,  RS Kasih Ibu Denpasa,  RS Kasih Ibu Saba RS Khusus Mata Ramata, RS Bhayangkara, Klinik Penta Medik, Dental 911, ClinicAssist 221.

Baca Juga: Bandingkan dengan Sikap Obama, Presiden Jokowi Dinilai Tidak Tegas soal Jabatan Tiga Periode

Asosiasi terbentuk sejak 14 Feb 2020 ,  diinisiasi RSUP Sanglah, Bali Royal Hospital dan Dental 911. Asosiasi ini kemudian bernaung di bawah Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Wilayah Bali, dengan penambahan beberapa anggota. Selanjutnya diresmikan dan bergabung menjadi anggota di Bali Tourism Board (BTB) pada Selasa, 29 Juni 2021.

BMTA merupakan asosiasi yang bernaung di bawah PERSI Bali, telah mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Surat Keputusan Keanggotaan BMTA.

Saat ini, BMTA belum berafiliasi dengan asosiasi sejenis, tetapi sudah direncanakan dalam program kerja BMTA jangka pendek, menengah dan panjang. ***

Baca Juga: Kepala Desa Joget Dangdut saat Pandemi di Grobogan, Gubernur Ganjar: Harus Diproses, Ndak Bener Itu

Halaman:

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x