Varian Baru Corona Kembali Mengancam, Pemerintah Genjot Lagi Vaksin Booster

- 13 Juni 2022, 19:34 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. /dok. Ekon.go.id/

INDOBALINEWS- Saat penurunan dan kasus Covid-19 kian melandai, kini di berbagai negara ditemukan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Pemerintah pun merespons cepat dengan mendorong kembali vaksinasi dosis penguat atau booster yang capaiannya masih rendah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengatakan bakal meningkatkan capaian vaksin dosis ketiga tersebut.

Baca Juga: BBTF 2022: Momentum Bagus Perkenalkan Pariwisata Berkelanjutan dan Berkualitas Pasca Pandemi

“Arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan jumlah vaksin dosis ketiga,” ujarnya, Senin (13/06/2022), usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta.

Di menyebut pemerintah mendorong vaksinasi booster sebagai syarat penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan keramaian.

“Secara prinsip untuk berbagai kegiatan, apakah itu venue olahraga maupun venue lain atau musik ataupun kesenian yang melibatkan banyak anggota masyarakat diharapkan dosis ketiga itu bisa difasilitasi. Sehingga untuk kegiatan-kegiatan yang menuai ataupun membuat kerumunan, vaksinasi ketiga itu akan terus didorong,” ujarnya.

Baca Juga: Pesta Kesenian Bali ke-44 Tahun 2022 Digelar: Pawai Pembukaan Libatkan 2.400 Seniman

Airlangga mengungkapkan masih terdapat dua provinsi yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 70 persen yakni Papua Barat dan Papua.

Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua terdapat sepuluh provinsi dengan capaian di bawah 70 persen.

“Provinsi yang masih relatif rendah di bawah 50 persen adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua,” ujarnya.

Baca Juga: Welcome Home Eril, Kedatangan Jenazah Disambut Salawat dan Air Mata

Sementtra itu, Terkait perkembangan situasi Covid-19 nasional, Airlangga menyampaikan meskipun terdapat peningkatan kasus kondisi pandemi di Indonesia secara keseluruhan masih dalam tahap yang terkendali.

“Kasus kita sekitar 574 (kasus) harian, kalau kita lihat Australia bisa 16.000-an (kasus), India 8.500 (kasus), Singapura 3.100 (kasus), Thailand 2.400 (kasus), bahkan Malaysia 1.700 (kasus),” ujarnya.

Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Indonesia juga relatif stabil di bawah 1, tingkat kesembuhan (recovery rate) mencapai 97,34 persen, sedangkan tingkat kematian (case fatality rate) sebesar 2,58 persen.

Baca Juga: Peserta Vespa World Day 2022 Kunjungi Destinasi Wisata Otomotif, Tuksedo Studio

“Kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal, yang kasus dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus,” kata Airlangga.

Airlangga menambahkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR (bed occupancy rate) terutama di luar Jawa-Bali juga masih relatif rendah.

“Kalau di luar Jawa-Bali BOR Covid-19 relatif rendah dan yang tertinggi hanya di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah,” katanya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x