Ratusan PMI di Kamboja, Diduga Disiksa

- 8 Agustus 2022, 19:25 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani /Dok BP2MI


INDOBALINEWS - Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di negara Kamboja, sekarang ini sudah diintimidasi oleh perusahaan yang mendatangkannya.

Alasan yang paling mendasar, kata Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani dalam web resmi Peduliwni.go.id, pada Senin, 8 Agustus 2022, karena PMI tidak mau mengikuti kehendak perusahaan.

"Akibatnya, mereka disekap dan disiksa di Kamboja" katanya.

Baca Juga: Memahami Pentingnya Prioritaskan Konservasi Ekosistem Karbon Biru Mangrove dan Padang Lamun

Tindakan perusahaan di Kamboja ini, menurutnya, sudah melanggar Hak Azasi Manusia (HAM).

Ratusan PMI ini, kata dia, tidak mau bekerja, karena jenis pekerjaannya justru mereka diperalat untuk melakukan penipuan terhadap warga Indonesia.

Benny menjelaskan, perusahaan yang ada di Kamboja ini, memberikan pekerjaan dengan modus penipuan secara daring.

Baca Juga: Kasus Tewasnya Brigadir J, Ajudan Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka Pembunuhan Berencana

Bahkan, katanya, yang menjadi target dan sasaran, adalah masyarakat dan warga Indonesia sendiri.

"Tentu saja, ratusan PMI ini otomatis menolak pekerjaan tersebut, walaupun mendapat perlakukan tak manusiawi," katanya.

Kondisi ekonomi akibat pandemi covid-19 kemarin, sebut dia, adalah menjadi dasar ratusan PMI ini berangkat ke Kamboja.

 Baca Juga: 1.900 Peserta dari 30 Negara Ramaikan Marathon Road Bike GFNY di Gianyar Bali

Menurutnya, tawaran gaji yang menggiurkan yang ditawarkan perusahaan di Kamboja, juga menjadi salah satu daya tarik, walaupun pemberangkatan mereka secara non prosedural.

Sekarang ini, kata Benny, perwakilan Indonesia melalui Kedutaan besar dan Konsulat Jendral, sedang melakukan upaya penyelamatan secara terus menerus sampai ratusan PMI ini kembali ke Indonesia.

Hari Jumat kemarin, sebut dia, sudah ada 12 orang yang sudah tiba di Indonesia. "Malam ini diperkirakan akan datang 14 orang lagi," katanya.

Baca Juga: Teka Teki Kematian Brigadir Yosua: 'Pencopotan CCTV Bisa Dipidana'

Beny menambahkan, bagi calon PMI yang ingin bekerja di Kamboja, perlu memahami jenis pekerjaan dan kontrak kerja yang ditawarkan oleh perusahaan dari negara tersebut.

 Dan yang paling utama, katanya, adalah keabsahan dari perusahaan, terutama terkait perekrutan, serta harus dengan prosedural.

"Ini untuk memudahkan penanganan dan pelacakan, ketika terjadi persoalan," katanya. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x