Begini Manfaat Implementasi Kurikulum Merdeka dari Kemendikbudristek

- 28 Januari 2023, 12:25 WIB
Ilustrasi kurikulum merdeka.
Ilustrasi kurikulum merdeka. /Tangkapan layar instagram @ditsmp.kemdikbud

INDOBALINEWS - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo  mengatakan Kurikulum Merdeka dibuat sebagai kerangka yang fleksibel dan memerdekakan guru, tenaga pendidik, hingga peserta didik.

Dikatakan Anindito, implementasi Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan visi-misi dan fasilitas yang dimiliki satuan pendidikan serta kebutuhan belajar murid di seluruh pelosok negeri.

"Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua satuan pendidikan dan di semua daerah dengan beragam kondisi," ujar Aninto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 28 Januari 2023.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Pertandingan Bhayangkara FC vs Dewa United

Untuk itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui implementasi Kurikulum Merdeka yang dirancang secara matang diselaraskan dengan berbagai program Merdeka Belajar.

Anindito mencontohkan praktik Kurikulum Merdeka terutama pembelajaran terdiferensiasi untuk literasi membaca sudah diterapkan oleh sekolah dan madrasah di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Menurut dia praktik itu mencerminkan esensi dari Kurikulum Merdeka berupa pembelajaran yang berpusat kepada murid.

Baca Juga: 6 Warung Hangus Terbakar Dini Hari di Mengwi Badung, Kerugian Rp500 Juta

Dalam keterangannya itu Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri menuturkan transformasi pembelajaran yang diusung pemerintah pusat selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, yaitu mewujudkan masyarakat yang beriman, sejahtera, bermutu, dan berbudaya.

“Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru untuk memperkuat kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Keterampilan itu merupakan fondasi belajar yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan," kata Pathul seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Narkoba Senilai Rp10 Miliar Dimusnahkan Polda Bali dan Kanwil DJBC Bali, NTB, NTT

Menurutnya semakin baik kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa itu di masa depan.

Kurikulum Merdeka mempunyai salah satu karakter utama yang fokus terhadap materi esensial dan menjadi penggerak upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Karakter itu memberi ruang bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran berdiferensiasi.

Anindito menjelaskan jika pembelajaran berdiferensiasi juga memberi ruang bagi guru untuk menggunakan beragam sumber belajar, jadi bukan hanya bergantung pada buku teks.

Baca Juga: Intip Limbah Plastik Jadi Elemen Artistik di Gerai Bisnis Apparel

Bahkan, guru dapat memilih bab-bab tertentu dari sebuah buku teks atau menggunakan buku teks dari jenjang yang lebih tinggi atau lebih rendah sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

Selain fokus pada materi esensial, Kurikulum Merdeka juga memberi waktu khusus untuk pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai Pancasila.

“Karena karakter tak cukup hanya dikembangkan melalui pelajaran akademik di kelas, maka ada sekitar 20 sampai 30 persen jam pelajaran yang bisa digunakan untuk aktivitas kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila,” ujarnya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Sukawati Keluhkan Masalah Parkir, Ini Kata Polda Bali

Anindito juga mengatakan pergantian kurikulum bukan soal dokumen dan administrasi semata.

Tetapi bagaimana kita mendorong perbaikan pembelajaran di kelas untuk semua murid. Oleh karena itu, kami tidak membakukan dokumen-dokumen tertentu.***

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x