Masih Ada Harapan Untuk Menjalani Hidup Normal Seperti Dahulu

- 21 November 2020, 22:29 WIB
Pfizer Mengumumkan Lebih Banyak Berita tentang Vaksin Coronavirus
Pfizer Mengumumkan Lebih Banyak Berita tentang Vaksin Coronavirus / Jakub Porzycki/New York Megazine

INDOBALINEWS - Para peneliti dari lembaga dan institusi pendidikan di Indonesia masih berupaya mengembangkan kandidat Vaksin Merah Putih targetnya uji klinis bisa diselesaikan sepanjang 2021 dan diproduksi pada akhir tahun depan, berita ini memberikan harapan baru bagi masyarakat dunia.

Seperti dirilis dari Antara bahwa uji klinis tahap tiga telah diselesaikan , vaksin buatan Pfizer diklaim memiliki keampuhan menghalau virus Covid-19 hingga 95 persen.

Kelemahan dari vaksin buatan Pfizer yang bekerja sama dengan Biontech adalah vaksin harus disimpan di suhu minus 70 derajat celcius dan harus disimpan di alat khusus. Proses pendistribusian harus dengan menjaga suhu sedingin tersebut untuk ketahanan vaksin tersebut. Praktis.

Baca Juga: “Anugerah BBI 2020” Sebagai Bentuk Apresiasi Kemenparekraf Atas Semangat Pelaku UMKM Hadapi Pandemi 

Sedangkan vaksin buatan Moderna yang diklaim ampuh menangkal COVID-19 hingga 94 persen lebih unggul dalam ketahanannya yaitu mampu bertahan selama 30 hari dan hanya perlu di simpan di suhu 2 hingga 7 derajat celcius. Bahkan apabila disimpan dalam suhu minus 20 derajat celcius, vaksin buatan Moderna dapat bertahan selama 6 bulan.

Vaksin Moderna dan Pfizer ini memberikan harapan akan kekebalan tinggi terhadap penyakit COVID-19, namun juga potensi distribusi vaksin dalam jumlah massal. Hal itu lantaran pembuatan vaksin Moderna dan Pfizer menggunakan platform messengger RNA (mRNA).

Baca Juga: Status Gunung Merapi Tetap Bertahan Pada Level III menurut BPPTKG Yogyakarta 

Platform mRNA ini merupakan teknologi terbaru dalam pembuatan vaksin dengan basis sintesis molekul dari virus SARS CoV 2. Wakil Presiden dan Kepala Departemen Epidemiologi Sanofi Juhaeri Muchtar dalam acara diskusi beberapa waktu lalu mengatakan teknologi vaksin seperti inilah yang paling menjanjikan dari yang lain.

Sederhananya, peneliti mengurai susunan genetik dari virus dan mereplikasinya secara sintetis atau buatan. Dikarenakan molekul yang bisa dibuat secara sintetis inilah maka vaksin bisa dibuat dalam miliaran dosis seperti halnya pabrik garmen membuat kain dari benang sintetis untuk miliaran potong baju.

Halaman:

Editor: Rudolf

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x