Gantung Sepatu, Mantan Gelandang Persiba Bantul Buka Usaha Kuliner di Labuan Bajo

18 Februari 2021, 22:39 WIB
Adrianus Patrick Domal. /Indobalinews/Putra Perdana Lim

INDOBALINEWS - Nama Adrianus Patrick Domal tentu tak asing bagi pecinta bola di Tanah Air, khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT). Maklum, selama 10 tahun ia meniti karir sebagai pesepakbola profesional.

Ia memulai karir profesional dengan bergabung bersama PSS Sleman tahun 2007 silam. Sepuluh tahun bergumul dengan si kulit bundar di lapangan hijau, pemain yang namanya melambung karena menjadi gelandang tangguh kala memperkuat Persiba Bantul tahun 2011 ini memilih 'gantung sepatu' pada tahun 2017.

Setelah pensiun, Patrick Domal memutuskan pulang kampung dan menjajal dunia usaha. Ia menjalani usaha kuliner di destinasi wisata super premium Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Baca Juga: Polri Izinkan Pelaksanaan Piala Menpora 2021

Kepada Indobalinews di Labuan Bajo, Kamis 18 Februari 2021, Patrick Domal banyak bercerita tentang perjalanan hidupnya, karir profesional hingga usaha yang digelutinya saat ini.

Patrick Domal lahir di Kuwus, Manggarai Barat, 30 November 1981. Putra dari pasangan Damianus Domal dan Martina Niu itu mengenyam pendidikan menengah di SMAN Komodo lalu pindah ke SMA Gregorius Sumbawa dan lulus tahun 1999.

Baca Juga: Takluk di Kandang Porto, Juventus Harus Kerja Keras di Leg Kedua

Ia kemudian kuliah di Teknik Pertanian STIPER Yogyakarta. Hanya saja, ia memutuskan meninggalkan kampus saat duduk di semester VIII.

Tawaran klub membuat Patrick Domal tergiur. Apalagi kesempatan untuk bergabung dengan tim profesional, tidak datang setiap saat.

"Saat saya direkrut untuk gabung dengan klub, saya berpikir bahwa tawaran itu tidak datang dua kali. Makanya saya putuskan bergabung. Konsekwensinya, saya tidak bisa melanjutkan kuliah saya saat itu," tuturnya.

Baca Juga: PSG Bungkam Barcelona di Camp Nou, Mbappe Cetak Hattrick

Pada tahun 2007, suami dari Martina Widiarti ini bergabung dengan PSS Sleman. Selanjutnya tahun 2008, ia berkostum PERSIH Tembilahan.

Tahun 2009, Patrick Domal kembali memperkuat PSS Sleman selama satu musim. Pada tahun 2010, ayah dari Dionisia Adventrik Lupita Domal (13) ini merumput bersama PPSM Magelang hingga hijrah ke PERSIBA Bantul tahun 2011.

Pada musim kompetisi 2012 - 2013, Patrick Domal kembali memperkuat PSS Sleman dan sekali lagi berkostum PPSM Magelang tahun 2013.

Pada tahun 2014, ia direkrut oleh PERSEMAN Manokwari. Selanjutnya tahun 2015 bersama PSGC Ciamis, tahun 2016 memperkuat PSCS Cilacap sekaligus menjuarai ISC B, serta kembali berkostum PPSM Magelang pada tahun 2017.

"Saya terakhir bermain tahun 2017 di PPSM Magelang. Sejak awal tahun 2018,  saya memilih pensiun dari sepakbola dan membuka usaha di Labuan Bajo," jelas Patrick Domal.

Adrianus Patrick Domal bersama istri dan anak. Indobalinews/Dok pribadi Patrick

Tak hanya membuka usaha, Patrick Domal sesungguhnya telah mengantongi lisensi C AFC sebagai pelatih. Beberapa kali ia mendapat tawaran untuk menjadi pelatih tim sepakbola di Jawa.

"Kalau soal tawaran, banyak yang tawar sejak dua tahun lalu karena saya sudah punya lisensi C AFC. Kebanyakan dari daerah Jawa, tetapi ada juga dari Kalimantan," ujarnya.

Baca Juga: Hattrick Aubameyang ke Gawang Leeds antar Arsenal Kembali Masuk 10 Besar

Ia menolak tawaran tersebut, dan lebih fokus dengan dunia barunya sebagai pengusaha kuliner. Ia melihat usaha kuliner cukup menjanjikan di Labuan Bajo.

"Saya melihat peluang usaha di Labuan Bajo cukup menjanjikan. Apalagi ini daerah pariwisata super premium," kata Patrick Domal, yang ditemui di tempat usahanya bernama Thirteen Chicks.

Ia bahkan cukup sukses dengan usaha yang digeluti saat ini, bahkan di tengah pandemi Covid-19 sedang melanda. Ia memiliki 6 orang staf dalam menjalani usahanya.

"Saya sangat betah di Labuan Bajo. Semoga apa yang saya lakoni saat ini berjalan lancar," ucapnya.

Baca Juga: MU Gagal Mencuri Poin Penuh di Hawthorns

Meski asyik dengan usaha kuliner, Patrick Domal tetap memberikan perhatian untuk dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya.

Buktinya, saat ini ia tercatat sebagai pelatih klub sepak bola lokal, Alexis. Beberapa waktu lalu, ia juga dipercaya menjadi pelatih kepala Persamba Manggarai Barat di ajang Liga 3.

Patrick Domal berharap, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bisa memaksimalkan lagi penggunaan sarana olahraga sepak bola yang sudah ada, antara lain stadion. Ini penting untuk membina anak-anak berbakat sejak dini.

"Harapannya ke depan dengan pemerintahan yang baru, salah satunya bisa aktifkan kembali fasilitas yang ada, misalnya stadion. Itu aset kita yang bisa digunakan untuk pembinaan sepak bola usia dini," pungkas Patrick Domal.***

Editor: M Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler