Genjot Responsible Tourism Agar Tak Terlanjur Krisis Lingkungan

5 April 2021, 07:15 WIB
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani dalam sebuah Forum Group Discussin (FGD) di Buleleleng Bali, Sabtu 3 April 2021. /Dok Humas Kemenparekfraf

INDOBALINEWS - Pembangunan kepariwisataan harus dikomunikasikan dengan komprehensif, tidak hanya membahas manfaat ekonomis. Namun juga berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk kelestarian lingkungan.

Upaya untuk mencegah krisis lingkungan itu diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani dalam sebuah Forum Group Discussin (FGD) di Buleleleng Bali, Sabtu 3 April 2021.

"Jadi dengan pembangunan kepariwisataan ini kita juga mesti melestarikan baik itu alamnya, budayanya, kehidupan bermasyarakatnya, dan nilai-nilai yang kita anut," katanya dalam FGD untuk mencari solusi penanganan konservasi air  di Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali.

Baca Juga: Bantu Korban Banjir, Sabana Sumba Galang Bantuan

Baca Juga: ITDC Pastikan Kawasan The Nusa Dua dan The Mandalika Siap Sambut Pembukaan Pariwisata

Dalam acara yang dilaksanakan di Puri Lumbung Cottage, ia juga mengatakan perlu ada sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan air sebagai salah satu sumber daya alam yang berperan vital dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita harus menyinergikan langkah-langkah yang sudah diambil oleh berbagai pihak terkait untuk menjaga ketersediaan air di destinasi wisata. Selain itu, kita juga perlu mengimplementasikan kearifan lokal dalam menjaga kelestarian air dan lingkungan," kata Giri yang dikutip oleh indobalinews.com.

 

Terkait hal itu, Ni Wayan Giri menuturkan, pihaknya akan merampungkan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyusun acuan bagi pemerintah daerah di Indonesia dalam hal pelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup.

Baca Juga: Lagi Viral, Jalan Jalan ke Kaliangkrik Menikmati Keindahan Nepal Van Java di Magelang

Baca Juga: Mau Jajal Mobil Listrik di Nusa Dua Bali ? Disini Stationnya

"Kemudian rencana aksi yang benar-benar perlu kita lakukan di destinasi dan provinsi bahkan desa nanti akan kita komunikasikan lebih detail lagi," ungkap Ni Wayan Giri seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.

 

Untuk itulah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak berbagai pihak yang terkait dalam wadah Focus Group Discussion (FGD) untuk mencari solusi penanganan konservasi air  di Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali.

Baca Juga: ZA Posting Bendera ISIS di Medsos Sebelum Lakukan Penembakan di Mabes Polri

 

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu, menambahkan setiap pihak harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu keberlanjutan lingkungan sebelum menjadi krisis, terutama di Bali. Termasuk yang harus berperan aktif dalam hal ini adalah wisatawan yang datang berkunjung.

"Harus ada tanggung jawab sosial dari wisatawan yang berkunjung ke Bali, hal ini berkaitan erat dengan responsible tourism yang cocok dengan program dan tengah dibidik oleh Kemenparekraf yaitu Quality Tourist. Jadi wisatawan juga ikut berperan dalam pemulihan lingkungan," ungkap perempuan yang akrab disapa Ayu ini.

Baca Juga: Terjerat Pinjaman Online Mahasiswi Tewas Gantung Diri di Jendela Kamar Kos

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa; Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja; serta kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bali, Agus Budi Santosa.

Dalam kesempatan tersebut, Sesmenparekraf Ni Wayan Giri juga menyempatkan diri berkunjung ke Danau Tamblingan yang merupakan salah satu daya tarik wisata favorit di Kabupaten Buleleng.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler