Network
INDOBALINEWS - Menyusul banjir bandang yang menerjang Flores dan wilayah lain di NTT Minggu 4 April 2021, sejumlah pihak mengungkapkan keprihatinannya atas korban meninggal, hilang maupun kerugian lainnya
Dalam kejadian di Flores Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur hingga Minggu sore tercatat sedikitnya 44 orang tewas dan sejumlah korban lainnya masih dinyatakan hilang.
Dari Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB diketahui korban jiwa tersebar di tiga desa. BNPB dan sejumlah lembaga negara masih terus memperbarui data dari lapangan.
Baca Juga: Hindari Kejahatan Siber, Ini Delapan Jurus Amankan Data Pribadi di Dunia Maya
Baca Juga: ITDC Pastikan Kawasan The Nusa Dua dan The Mandalika Siap Sambut Pembukaan Pariwisata
Sementara itu di Sumba, sejumlah wilayah juga diterjang banjir. Ungkapan keprihatinan disampaikan juga lewat penggalangan dana sejumlah pihak termasuk dari Sabana Sumba yang membuka penggalangan bantuan di empat wilayah yaitu Sumba, Bali, Yogyakarta dan Jakarta.
Menurut wakil penggalangan dana Sabana Sumba di Bali, Umbu Remu, sejak Minggu dini hari, banjir menerjang dan menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Akibatnya, bendungan Kambaniru yang membendung sungai terbesar di Pulau Sumba patah. Hingga Jembatan Kamalapau di Kecamatan Kahaungu Eti, hanyut terbawa banjir bandang," ujar Umbu Remu seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.
Baca Juga: Lagi Viral, Jalan Jalan ke Kaliangkrik Menikmati Keindahan Nepal Van Java di Magelang
