Spice Up The World : Rendang Jadi Primadona 'Membumbui Dunia'

24 April 2021, 05:46 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi salah satu sentra IKM Rendang di Kota Payakumbuh di sela kunjungan kerjanya di Sumatra Barat, Kamis 22 April 2021. /Dok Kemenparekraf

INDOBALINEWS - Rendang, kuliner khas asal Sumatra Barat, rendang ditetapkan sebagai produk andalan atau list utama dalam "Indonesia Spice Up The World" atau "Membumbui Dunia."

Program acara yang mengangkat rendang sebagai primadonanya adalah sebuah program lintas kementerian/lembaga yang bertujuan lebih memperkenalkan kuliner Indonesia kepada dunia.

Melalui program ini, bumbu-bumbu dan kuliner Indonesia diharapkan dapat semakin dikenal dan diminati masyarakat internasional.

Baca Juga: Update Terkini, Pencarian Kapal Selam Hilang Fokus Area Tumpahan Minyak dan Deteksi Benda Bermagnet

Sebagai tindak lanjut dalam upaya tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi salah satu sentra IKM Rendang di Kota Payakumbuh di sela kunjungan kerjanya di Sumatra Barat, Kamis 22 April 2021.

Di sini terdapat 23 IKM binaan pemkot yang mendapat pendampingan, mulai dari produksi hingga kemasan. Menparekraf pun menilai rendang yang dihasilkan para IKM telah memiliki nilai produksi dan daya saing yang cukup tinggi.

"Kita gerak cepat dan kita langsung konkret setelah rakor yang dilaksanakan minggu lalu. Kita dorong bersama 'The City of Rendang' agar dapat langsung mengambil tempat di ‘Indonesia Spice Up The world’," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Komplotan Pembobol ATM Lintas Provinsi Dibekuk Polda Bali, Modus Mengganjal Mesin

Salah satu langkah yang akan dijalankan Kemenparekraf dalam mempromosikan rendang ke depan, produk IKM dari Kota Payakumbuh ini akan dipromosikan di Dubai dalam Expo tahun ini. Selain juga akan melibatkan para pelaku UMKM di sini dalam program pendampingan dan peningkatan kapasitas yang dimiliki Kemenparekraf.

Diantaranya digital marketing terintegrasi, perluasan pasar ke marketplace, konsultasi pengelolaan bisnis, konsultasi keuangan, juga bedah desain kemasan.

Baca Juga: Depresi PHK dan Ditinggal Isteri Minggat, Pria di Tabanan Pilih Gantung Diri Tinggalkan 5 Lembar Surat

Kontribusi kuliner terhadap PDB nasional sendiri adalah yang terbesar diantara subsektor ekonomi kreatif lainnya. Tercatat, kontribusi kuliner sebesar 27,5 miliar dolar AS dengan serapan tenaga kerja sebanyak 2,2 juta orang.

"Saya minta sentra-sentra IKM seperti ini bersiap-siap karena kita akan melakukan gerakan kolosal Indonesia incorporated untuk mendukung produk ekonomi kreatif khususnya kuliner. Beberapa kali rendang berada di posisi teratas dan kita sudah tetapkan rendang sebagai top of the list," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Baca Juga: Bule Inggris Tewas di Dasar Kolam, Dikira Latihan Menyelam Ternyata Sudah Tak Bernyawa

Melihat produk rendang dari IKM di Payakumbuh yang siap jual, Menparekraf Sandiaga juga mendorong masyarakat dapat menjadikan produk-produk tersebut menjadi buah tangan atau bingkisan lebaran.

Seperti diketahui, pemerintah menerbitkan kebijakan pelarangan mudik guna menekan penyebaran COVID-19. Produk-produk ekonomi kreatif hasil UMKM ini diharapkan dapat menjadi pengganti silaturahmi bagi keluarga di waktu lebaran.

Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon

"Kemasannya sudah bagus, dan ini termasuk salah satu produk ekonomi kreatif yang nantinya kita harapkan mengisi parcel-parcel lebaran. Pemerintah dalam beberapa hari kedepan akan memfinalisasi kebijakan subsidi ongkir (ongkos kirim) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan. Dalam beberapa hari ke depan akan kita umumkan hasilnya," kata Sandiaga.

Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, mengatakan siap mendukung program pemerintah dalam mempromosikan rendang. Ia pun mengundang berbagai pihak untuk dapat bekerja sama dengan IKM di Payakumbuh.

"Kalau ada swasta yang ingin investasi atau bekerja sama, kami sangat terbuka. Kami memiliki format-format kerja sama dengan ketentuan yang berlaku," kata Riza Falepi.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler