Di Tengah Pandemi, Pengembangan Wisata Bahari di Bali Berpotensi Besar

9 Oktober 2020, 19:51 WIB
Wagub Cok Ace Jumat 9 Oktober 2020 dalam acara silaturahmi Majelis Wilayah KAHMI /shira ade/Dok Pemprov Bali

INDOBALINEWS -Meski industri wisata di Bali masih baru merangkak perlahan setelah mati suri di masa pandemi, tetapi wisata bahari masih menyimpan potensi besar untuk dikembangkan.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat kegiatan silaturahmi Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jumat 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Wagub Cok Ace : Pandemi, Waktunya Berbenah di Semua Lini Pariwisata Bali

"Bahkan, di tengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir, wisata bahari bisa menjadi alternatif di tengah mati surinya sektor pariwisata Bali," ujar Cok Ace yang dikutip oleh indobalinews.com dalam acara yang dirangkai dengan temu wirasa pelaku wisata bahari. Pertemuan itu digelar di atas geladak kapal Annecha Sailing Catamaran yang berlayar di perairan Pantai Mertasari Sanur.

Guru Besar ISI Denpasar ini juga menyebut, sejauh ini potensi wisata bahari belum digarap dengan maksimal. Jika tak tekendala pandemi, Pemprov Bali sejatinya telah menyiapkan skenario pengembangan wisata bahari.

Baca Juga: Dua Hotel di Ubud Raih Penghargaan TripAdvisor Travellers Choice Award 2020

Wagub Cok Ace Jumat 9 Oktober 2020 dalam acara silaturahmi Majelis Wilayah KAHMI Dok Pemprov Bali

Agar pengembangannya lebih terarah, Pemprov Bali telah merampungkan Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) Tahun 2020-2040 yang sudah disetujui dewan dan kini menunggu verifikasi Kemendagri. Dengan adanya Perda ini, Pemprov akan punya kewenangan untuk mengelola kawasan pesisir.

“Salah satu program yang sebenarnya sudah dirancang adalah trip keliling Bali melalui jalur laut, saya kira ini akan menjadi potensi usaha yang bagus sekaligus mengoptimalkan pengembangan potensi wisata bahari kita,” ujarnya. Hanya saja, program tersebut saat ini masih terhambat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Love Bali, 4.400 'Turis Domestik' Jadi Saksi Bali Siap Pariwisata Era Baru

Kendati demikian, Cok Ace berharap agar pelaku usaha wisata bahari tak patah semangat. Dalam pengamatannya, daya tarik wisata alam sangat potensial dikembangkan di tengah pandemi.

“Seperti yang kita ketahui, daya tarik budaya seperti pagelaran kesenian dan prosesi upacara seperti ngaben agak kontradiktif dengan protokol kesehatan karena umumnya bersifat kolektif, susah jaga jarak. Untuk tarian, memang sudah disiasati dengan penggunaan masker pada tari kecak dan face shield pada tari pendet, namun itu agak mengganggu estetika tarian,” urainya.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Sunset Point di Amed Karangasem

Wagub Cok Ace Jumat 9 Oktober 2020 dalam acara silaturahmi Majelis Wilayah KAHMI Dok Pemprov Bali

Dalam situasi ini, menurutnya daya tarik wisata alam , salah satunya bahari bisa jadi menjadi alternatif dan memiliki daya jual.

Sementara itu, Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyampaikan bahwa tingkat kunjungan wisatawan domestik masih jauh dari harapan.

Baca Juga: Gubernur Koster Minta GM Hotel di Bali Utamakan Produk Lokal

Dalam sesi diskusi, pelaku usaha wisata bahari Iwan JP Syahlani menyampaikan bahwa ia menghadapi tantangan yang sangat berat di tengah pandemi. Bila situasi ini masih berlangsung hingga 3 bulan ke depan, ia yakin banyak pelaku usaha yang gulung tikar.

Sedangkan Koordinator Presidium KAHMI Bali Umar Ibnu Alkhatab dalam sambutan singkatnya menyampaikan terima kasih atas kesediaan Wagub Cok Ace hadir dalam acara yang sangat sederhana ini. Menurut Umar, kegiatan ini merupakan bentuk inisiatif KAHMI Bali dalam mencari solusi dari persoalan yang dihadapi pelaku usaha wisata bahari di tengah pandemi Covid-19.(***)

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler