Genjot Kunjungan Wisatawan, BPOLBF Luncurkan 30 Desa Wisata Tematik Nusa Tenggara Timur

- 14 Juni 2021, 12:10 WIB
Wisatawan menikmati wisata Bukit Amelia, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (13/6/2021). Untuk mendorong kunjungan wisatawan, telah diluncurkan 30 desa wisata tematik di Nusa Tenggara Timur.
Wisatawan menikmati wisata Bukit Amelia, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (13/6/2021). Untuk mendorong kunjungan wisatawan, telah diluncurkan 30 desa wisata tematik di Nusa Tenggara Timur. /Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS – Pariwisata Labuan Bajo dan sekitarnya terus bersolek dan menggarap potensi setempat agar siap dikunjungi para pelancong.

Setidaknya terdapat 30 desa wisata tematik yang telah siap ditawarkan seperti yang disampaikan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan 30 desa wisata tematik Nusa Tenggara Timur tersebut diluncurkan pada ajang Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) Ke-7 di Nusa Dua, belum lama ini.

Baca Juga: Bali Prakondisikan Terima Wisman di Bulan Juli, Ini Langkahnya Termasuk Syarat Travel Koridor Arrangement

"Peluncuran 30 desa wisata tematik yang sudah kami lakukan pada 8-12 Juni itu dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTT," kata Shana, dikutip dari Antaranews, Senin 14 Juni 2021.

Menurut Shana BBTF merupakan gelaran tahunan yang merupakan salah satu ajang tolok ukur acara dan tujuan perjalanan dan pariwisata di Indonesia. BBTF rutin diselenggarakan sejak  2014 .

Perhelatan BBTF sempat tertunda setahun karena pandemi Covid-19 dan perhelatan BBTF Ke-7 kali ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) pada di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali.

"Perhelatan ini adalah untuk memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis serta promosi langsung dan menjadi praktik terbaik dalam manajemen MICE dan leisure. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan pergerakan wisatawan untuk melakukan perjalanan," tuturnya.

Baca Juga: Work from Bali Mulai Juli 2021, Disusul Empat Program Bangkitkan Pariwisata Pulau Dewata

BBTF ini mempertemukan seller dan buyers dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Kata dia kegiatan ini difokuskan pada pasar Indonesia dan Asia Pasifik yang melibatkan berbagai Biro Perjalanan (TA/TO) di Bali dan wilayah lainnya dengan buyer dalam forum business to business.

Shana menjelaskan 30 desa wisata tematik terintegrasi dengan Labuan Bajo Flores yang meliputi pulau Flores, Lembata, Alor, dan Cagar Biosfer Komodo.

"Travel patern desa wisata tematik ini menambah variasi produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang semakin memperkuat kekhasan karakter destinasi Labuan Bajo Flores," ujarnya.

Ia menambahkan momentum BBFT merupakan momen memperkenalkan potensi wisata di NTT, apalagi pada BBTF 2021 ini mempertemukan sekitar 125 penjual produk pariwisata dari Indonesia dan lebih dari 60 pembeli dari 20 negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Terpuruk Garap Wisatawan Leisure dan MICE, Bali Bidik Digital Nomad

Kelima seller dari Labuan Bajo yang ikut BBTF kali ini adalah Cari Organizer, PT Getrudis, PT Intimesea, PT Komodo Panorama Indah, dan PT Gong Komodo Tour.

"Potensi destinasi pariwisata berkelanjutan NTT yang digelar di BBTF 2021 mendapat perhatian khusus bukan hanya buyer internasional namun juga pasar domestik. Yang penting dikelola secara serius, kami yakin potensi keanekaragaman pariwisata Labuan Bajo Flores bisa makin menarik perhatian wisatawan untuk datang berkunjung dan menambah length of stay mereka," jelas Shana.

Direktur Pemasaran BPOLBF Raisa Lestari Niloperbowo mengatakan BBTF yang mengusung tema Exploring Sustainable & Wellness Tourism itu sekaligus menjadi salah satu momentum terbaik untuk mengukuhkan Labuan Bajo Flores sebagai salah satu elemen potensial bagi kebangkitan perekonomian nasional melalui sektor pariwisata.

"Labuan Bajo dengan ikon komodonya sampai hari ini tetap menjadi brand utama pariwisata Labuan Bajo yang sekaligus akan membawa persebaran wisatawan ke berbagai destinasi wisata yang ada di Flores dan sekitarnya,” ujarnya.

Raisa menambahkan dengan menyiapkan produk-produk wisata dan destinasi yang dikelola dengan baik dan penerapan protokol kesehatan secara disiplin diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x