INDOBALINEWS – Pulau Bali potensial dijadikan destinasi bagi para wisatawan digital nomad atau pengembara digital untuk menggairahkan kembali kepariwisataan yang sempat terpuruk pada masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan selama ini pariwisata Bali hanya mengandalkan wisatawan leisure dan mengembangkan meeting, incentive, conference, exhibition (MICE) yang selama pandemi ini terhenti.
Kata Astawa kini Pemprov Bali melirik potensi wisatawan digital nomad d akan mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi daya tarik kalangan profesional yang memanfaatkan teknologi untuk bekerja secara mandiri dari jarak jauh.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Desa Wisata Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional
Menurut beberapa sumber digital nomad adalah sebuah istilah bagi mereka yang bekerja secara lepas dan memanfaatkan teknologi internet sehingga tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Seorang digital nomad dapat bekerja kapanpun tanpa repot memikirkan bangun pagi dan bisa bekerja sampai malam. Digital nomad juga tidak perlu setiap hari datang ke kantor karena bisa bekerja dari kafe, vila, atau di tepi pantai.
Seorang digital nomad tidak memiliki keterikatan waktu dan tempat dalam bekerja sehingga mereka bisa independen untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan hati dan minat.
Menurut Astawa saat ini wisata leisure (rekreasi) dan MICE di Bali tidak bisa berjalan karena pandemi yang melarang terjadinya kerumunan dan sulit untuk bepergian.
Baca Juga: Work from Bali, Ikhtiar Memelihara Optimisme Masyarakat Hadapi Pendemi Covid-19