'Indonesia Mampu Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia'

- 22 September 2021, 07:16 WIB
Ilustrasi industri wisata halal dan ekonomi kreatif.
Ilustrasi industri wisata halal dan ekonomi kreatif. /Dok Kemenparekraf

INDOBALINEWS - Potensi 87 persen penduduk muslim di Indonesia diharap dapat memaksimalkan potensi wisata halal sehingga mampu menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.

Tentunya dengan mengimplementasikan tiga pilar utama yaitu inovasi dengan teknologi digital, adaptasi melalui protokol kesehatan dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.

Hal itu diungkkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat menjadi keynote speech dalam acara National Conference SEIMAN 2021 yang bertajuk “Peningkatan Literasi Keuangan Syariah Sebagai Upaya Akselerasi Dakwah Ekonomi Islam yang Inklusif’ secara daring, di Jakarta, Senin 20 September 2021.

Baca Juga: Single 'Bersyukur': Sadari Mukjizat Hidup yang Mewakili Semua Agama

Dalam acara ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Salatiga, Jawa Tengah ini, Sandiaga Uno mengungkapkan juga agar wisata halal mampu mendatangkan manfaat bagi masyarakat secara luas, khususnya dalam upaya penciptaan lapangan pekerjaan.

Menparekraf Sandiaga dalam pernyataan resminya juga menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan industri halal.

Baca Juga: 'Kuda Poni' Selebgram Bali, Pelaku Live Bugil di Medsos Mengaku Tak Terima BO dari Luar

Pengeluaran sektor halal di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 220 miliar dolar AS dan pada tahun 2025 angka tersebut diproyeksi bertambah hingga 330,5 miliar dolar AS.

“Pengembangan ekonomi kreatif syariah ini harus 360 derajat. Fokusnya apa yang kita makan sehari-hari, apa yang kita pakai sehari-hari dan apa yang kita lihat sehari-hari, yaitu halal food, modest fashion, media and recreation. Oleh karena itu, kita perlu menghadirkan para enterpreneur muda khususnya di Salatiga dan wilayah Indonesia lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Oknum Bendahara Dikbud Montong Gading, Diduga 'Rampok' Uang Guru

Pengembangan ekonomi syariah melalui wisata halal ini sejalan dengan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Lantaran wisata halal bukanlah wisata yang eksklusif, melainkan inklusif, karena dapat dikonsumsi oleh seluruh kalangan. Hal ini yang menjadikan wisata halal begitu diminati wisatawan di berbagai belahan dunia.

Namun, posisi Indonesia sendiri dalam laporan Global Islamic Economi Indonesia 2020/2021, menempati urutan ke empat setelah Malaysia, Saudi Arabia, dan UAE.

Kemenparekraf sendiri memilki berbagai program yang dapat mendorong peningkatan ekonomi syariah Indonesia, yaitu melalui program fasilitasi akses pembiayaan syariah seperti Modest Fashion Founders Fund, Islamic Creative Economy Competition (ICEC), Kelas Manajemen Keuangan Syariah, Temu Bisnis Perbankan Syariah. Selain itu, ada juga program Santri Digitalpreneur Indonesia yang baru saja diluncurkan pada 14 September 2021.

Baca Juga: Hulk Akan Dapatkan Anak dari Keponakan Mantan Istrinya

“Saya melihat peluang yang sangat besar, karena ada, 4,3 juta santri di Indonesia yang perlu kita beri pelatihan dan pendampingan. Karena para santri ini, selain memiliki dua kekuatan utama yaitu memahami islam yang rahmatan lil alamin dan memiliki akhlakul karimah, mereka juga punya kemampuan enterprenurship,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf pun mengajak para pengajar di Universitas Islam Negeri Salatiga untuk turut berpartisipasi di dalam pembentukkan karakter seorang pengusaha yang berkualitas dan berdaya saing.

Baca Juga: Capricorn Waspada! Bagaimana Aquarius dan Pices? Ini Ramalan Zodiak Selasa 21 September 2021

Karena sumber daya manusia menjadi hal utama dalam pemulihan sektor ekonomi kreatif syariah. Menparekraf juga mendorong para mahasiswa untuk selalu optimistis di tengah pandemi dan tantangan ekonomi, bahwa mereka mampu mencetak peluang, untuk menjadi pemenang.

“Kita jangan hanya jadi penonton, tapi kita jadi pemain. Kita jangan jadi kaum rebahan, tapi jadilah agen perubahan,” kata Sandi. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x