Parekraf Manfaatkan Teknologi 5G untuk Bertahan di Masa Pandemi

- 17 September 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi industri pariwisata memanfaatkan perkembangan teknologi 5G.
Ilustrasi industri pariwisata memanfaatkan perkembangan teknologi 5G. /Dok Kemenparekraf


INDOBALINEWS - Pandemi memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini. Selain itu pandemi juga memunculkan berbagai peluang hingga hilangnya berbagai mata pencaharian pada sektor parekraf.

Momentum perkembangan teknologi 5G harus dimanfaatkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu solusi untuk bertahan di masa pandemi.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri peluncuran 5G Experience Center ITS di Gedung Robotika ITS, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 16 September 2021.

Baca Juga: Muslim Amerika boikot Hilton Worldwide Bangun Hotel di Lahan Bekas Masjid di Xinjiang China

“Sektor parekraf sangat erat kaitannya dengan digitalisasi. Ini yang menjadi bagian dari tantangan akselerasi kita di era saat ini, yang berpengaruh bukan hanya pada sektor pariwisata namun juga seluruh sektor secara luas di sektor ekraf. Untuk itu diperlukan pelatihan bersinggungan dengan digitalisasi, misalnya teknik pembuatan konten dan pemasaran berbasis online,” katanya.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, sudah lebih dari 1,5 tahun terakhir ini pandemi COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa besar di berbagai sektor, termasuk sektor parekraf di Indonesia. Masa ini adalah masa penuh ketidakpastian atau bisa juga disebut VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) masa penuh tantangan yang menuntut untuk terus melakukan perubahan.

Baca Juga: HGB PT Marindo Gemilang Palsu, BPN Pilih Diam

“Sebagai salah satu negara berkembang di Asia, Indonesia memiliki perkembangan teknologi yang tergolong pesat.

Hal ini ditunjukan dengan adanya teknologi 5G di Indonesia sejak Mei 2021 dan perlu kita manfaatkan semaksimal mungkin karena kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi akan berakhir,” katanya.

Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan, hadirnya teknologi 5G diharapkan dapat mendukung sisi pengembangan ecommerce bagi pelaku UMKM lokal serta layanan pembiayaan digital. Hal ini ditunjukkan pada data Bank Indonesia pada Januari 2021, dimana nominal transaksi ecommerce terus meningkat sejak tahun 2017, dari Rp42,2 triliun pada 2017 hingga Rp266,3 triliun pada 2020.

Baca Juga: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram Juarai Kompetisi Tingkat Internasional

Saat ini, Indonesia merupakan negara yang menjadi penyumbang terbesar ekonomi digital di kawasan ASEAN dengan nilai lebih dari 40 persen. Sejalan dengan hal tersebut, Bappenas/Kementerian PPN menambahkan bahwa proyeksi pendapatan sektor-sektor digital media di Indonesia akan terus meningkat, pada tahun 2021 mencapai 2.806 juta dolar AS, dan akan meningkat menjadi 4.114 juta dolar AS di tahun 2025.***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x