Partai Pelopor Berganti Nama Menjadi Partai Perkasa, Siap Ikut Pemilu 2024

- 10 Oktober 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi pemilu.
Ilustrasi pemilu. /Pixabay/mohamed_hassan/

Ia menjelaskan perubahan ini adalah upaya kader untuk menyudahi dikotomi antara kelompok nasionalis dan religius.

Menurut Eko, dikotomi itu cenderung memecah belah keutuhan dan persatuan bangsa, sementara nilai-nilai nasionalisme dan agama terangkum dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Dengan nama partai baru, saya berharap kita tidak menjual idiom nasionalisme atau religi yang pada akhirnya menghadap-hadapkan seolah-olah religi lawan nasionalis. Oleh karena itu, partai baru ini diharapkan tidak terjebak dalam dikotomi SARA (suku, ras, agama, dan antargolongan) yang akhirnya mendegradasi pentas politik Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan perpecahan itu terlihat dari suburnya industri pendengung (buzzer) yang kerap melabeli orang-orang dengan istilah “cebong” dan “kampret”.

Baca Juga: Survei Calon Presiden: Teratas, Ganjar Pranowo Salip Prabowo

Berkaca dari itu, Partai Perkasa punya misi menciptakan iklim politik yang sehat dan tidak memecah belah.

Kongres Partai Pelopor 2021 dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi, dan enam dari 12 pengurus Partai Pelopor hasil kongres pada 2008.

Partai Pelopor sebagai cikal bakal Partai Perkasa resmi terbentuk pada 29 Agustus 2020. Partai itu pernah menjadi peserta pemilu pada 2009 dengan nomor urut 22. ***

Halaman:

Editor: Riyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x