Partai Pelopor Berganti Nama Menjadi Partai Perkasa, Siap Ikut Pemilu 2024

- 10 Oktober 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi pemilu.
Ilustrasi pemilu. /Pixabay/mohamed_hassan/

INDOBALINEWS - Partai Pelopor mengganti namanya menjadi Partai Pergerakan Kebangkitan Desa (Perkasa) sebagaimana disepakati oleh anggota dan ditetapkan dalam kongres di Jakarta, Sabtu, 9 Oktober 2021.

"Pergantian nama partai, yang kemudian akan disusul dengan perubahan AD/ART sebagaimana ditetapkan dalam kongres, adalah salah satu cara menguatkan konsolidasi kader menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024," kata Ketua Panitia Kongres Partai Pelopor 2021 Ristiyanto sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta.

Ristiyanto menjelaskan bahwa pergantian nama Partai Pelopor ke Partai Perkasa adalah keputusan kongres.

Baca Juga: Saudi Arabia Segera Buka Pintu Umroh bagi Jemaah Asal Indonesia

"Selanjutnya tentu sesuai agenda akan ada perubahan AD/ART serta pemilihan pengurus Partai Perkasa," katanya.

Agenda partai berikutnya, kata dia, mengadakan Kongres I Partai Perkasa menjelang Pemilu 2024.

Dengan demikian, kongres di Jakarta, Sabtu, menjadi muktamar terakhir Partai Pelopor, yang resmi berganti nama jadi Partai Perkasa.

Ristiyanto menerangkan bahwa Partai Perkasa punya paradigma perjuangan yang baru, yaitu menitikberatkan pada kepentingan-kepentingan warga desa.

Baca Juga: BNPT Tegaskan Terorisme Musuh Agama dan Negara

Partai Perkasa juga punya misi untuk mengembalikan praktik perpolitikan nasional agar konsisten menerapkan nilai-nilai Pancasila.

"Partai Perkasa hadir untuk mengubah paradigma partai politik yang cenderung memecah-belah kehidupan berbangsa dengan idiom nasionalis atau religius,” ungkap Ristiyanto.

Dikotomi itu, menurutnya, justru tidak sesuai Pancasila, yang terbentuk dari ragam tradisi, budaya, falsafah, dan nilai-nilai agama masyarakat Indonesia.

Partai Pelopor, yang adalah cikal bakal Partai Perkasa, resmi terbentuk pada tanggal 29 Agustus 2020, dan didirikan oleh Diah Permana Rachmawati Sukarno atau yang populer dengan nama Rachmawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Bank Indonesia: Pengeluaran Belanja Fesyen Muslim Indonesia ke-5 Terbesar di Dunia

Partai Pelopor yang dipimpin oleh Ketua Umum Eko Santjojo dan dibantu oleh Sekretaris Jenderal Ristiyanto pernah menjadi peserta pemilu pada tahun 2009 dengan nomor urut 22.

Pendiri Partai Pelopor Rachmawati Soekarnoputri, anak ketiga Soekarno dan Fatmawati, meninggal 3 Juli 2021, dalam usia 70 tahun.

Ketua Umum Partai Pelopor Eko Suryo Santjojo berharap perubahan nama ini dapat meneruskan perjuangan Rachmawati Soekarnoputri.

Ia menyampaikan Partai Perkasa, seperti pendahulunya, adalah partai berasaskan Pancasila dan memiliki visi memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat sebagaimana terus diperjuangkan oleh Rachmawati.

Baca Juga: Politikus PDIP Diah Pitaloka: Perempuan Jangan Ragu Berpolitik

Ia menjelaskan perubahan ini adalah upaya kader untuk menyudahi dikotomi antara kelompok nasionalis dan religius.

Menurut Eko, dikotomi itu cenderung memecah belah keutuhan dan persatuan bangsa, sementara nilai-nilai nasionalisme dan agama terangkum dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Dengan nama partai baru, saya berharap kita tidak menjual idiom nasionalisme atau religi yang pada akhirnya menghadap-hadapkan seolah-olah religi lawan nasionalis. Oleh karena itu, partai baru ini diharapkan tidak terjebak dalam dikotomi SARA (suku, ras, agama, dan antargolongan) yang akhirnya mendegradasi pentas politik Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan perpecahan itu terlihat dari suburnya industri pendengung (buzzer) yang kerap melabeli orang-orang dengan istilah “cebong” dan “kampret”.

Baca Juga: Survei Calon Presiden: Teratas, Ganjar Pranowo Salip Prabowo

Berkaca dari itu, Partai Perkasa punya misi menciptakan iklim politik yang sehat dan tidak memecah belah.

Kongres Partai Pelopor 2021 dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi, dan enam dari 12 pengurus Partai Pelopor hasil kongres pada 2008.

Partai Pelopor sebagai cikal bakal Partai Perkasa resmi terbentuk pada 29 Agustus 2020. Partai itu pernah menjadi peserta pemilu pada 2009 dengan nomor urut 22. ***

Editor: Riyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x