INDOBALINEWS - Pandemi yang melanda dunia memang mempengaruhi banyak sisi kehidupan manusia, termasuk urusan politik.
Meski sejumlah kebiasaan dalam strategi politik berubah menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru di masa pandemi, namun ada hal-hal yang diharapkan masyarakat terus berjalan.
Seperti jadwal Pemilu, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas mengatakan hasil survei dari pihaknya menunjukkan mayoritas masyarakat tidak ingin penyelenggaraan Pemilu 2024 diundur.
Baca Juga: Pelatih Persija Sudirman: Macam Kemayoran Siap Penuhi Target 3 Besar Liga 1 Indonesia
"Survei kami pada September 2021 menunjukkan 82,5 persen responden menghendaki pemilu tetap dilaksanakan pada 2024. Jadi, kebanyakan masyarakat memang tetap menginginkan hak politiknya terpenuhi di 2024 dengan tidak mengubah jadwal pemilu," kata Sirojudin Abbas dalam keterangan tertulis Sabtu 22 Januari 2022 seperti dilansir Antara.
Ia mengemukakan hal tersebut saat menghadiri webinar Moya Institute bertajuk “Pandemi dan Siklus Politik Indonesia Jelang 2024 ", Jumat 21 Januari 2022.
Baca Juga: Kasus Fatalitas Pertama di Indonesia: 2 Pasien Omicron Meninggal di Jakarta dan Banten
Hal yang disampaikan Sirojudin tersebut merupakan tanggapan atas pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang mewakili aspirasi beberapa pengusaha dengan meminta pelaksanaan Pemilu 2024 diundur ke 2027.