Piagam penghargaan diberikan kepada 60 lembaga, terdiri dari desa adat, sekolah, advertising dan sanggar/komunitas yang berkontribusi langsung pada pelaksanaan KTT G20.
“Sekecil apapun kontribusi yang diberikan, patut kami apresiasi,” ujarnya.
Baca Juga: Ki Joko Bodo Alias Agus Yulianto Meninggal Dunia
Namun ia menyadari bahwa sesungguhnya kontribusi tak hanya diberikan oleh 60 lembaga ini.
Menurutnya, yang tak kalah penting adalah dukungan dari seluruh masyarakat Bali yang rela kegiatannya dibatasi pada perhelatan KTT G20.
“Kerelaan masyarakat untuk membatasi kegiatan menunjukkan kesadaran sangat tinggi untuk menyukseskan KTT G20. Kontribusi itu sangat penting untuk melancarkan arus lalu lintas bagi delegasi KTT G20, sehingga para tamu negara merasa nyaman,” ungkapnya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Prediksi Pertandingan dan Link Live Streaming Argentina vs Arab Saudi
Terkait 60 lembaga yang diberi piagam penghargaan, Dewa Indra menyampaikan bahwa masing-masing punya peran penting dalam perhelatan KTT G20.
Desa adat di seputaran areal pelaksanaan KTT G20 berperan dalam menjaga kondusifitas lingkungan dan pemasangan penjor. Sementara sanggar tari mengerahkan penari dan pagar ayu dalam prosesi penyambutan yang membuat delegasi KTT G20 sangat terkesan.
“Para kepala sekolah juga mengerahkan anak didik untuk mengadakan penyambutan pada jalur yang dilalui delegasi KTT G20,” imbuhnya.