Network
INDOBALINEWS - Pengusaha sukses dari trah tokoh terpandang di Indonesia, Sandiaga Uno mengaku tak kapok meski telah mengeluarkan uang sekitar 1 Triliun untuk modal politiknya.
Hal itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan Ketua MPR Bambang Soesatyo yang dikutip indobalinews.com dalam ariketel: Sandiaga uno Ungkap Alasannya Rela Gelontorkan Uang 1 T untuk Modal Masuk Politik Pikiran-Rakyat.com yang melansir YouTube Bamsoet yang tayang 21 Oktober 2020 lalu.
Baca Juga: Sekda Rai Iswara Ajak Bangkitkan Pariwisata Sanur Bali
"Waktu di Pilpres habis 600, ya sekitar 600. Waktu pilgub habis 300. Total sekitar 1 T lah ya," ujar Sandi.
Mendengar jawaba ini Bamsoet kemudian mengatakan bahwa politik itu mahal. Kemudian menanyakannya dengan nominal yang cukup besar, apakah Sandi kapok untuk kembali terjun dalam dunia politik.
Baca Juga: Kalina CLBK dengan mantan Pacar Saat SMA, Sang Anak Belum Tahu
"Saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Jadi saya melihat bahwa politik ini adalah sesuatu yang mestinya kita jadikan kendaraan membangun bangsa dan kebaikan. Jadi kalau untuk membangun bangsa dan kebaikan enggak boleh kapok dong. Kita harus berikan yang terbaik," ujarnya.
Sebagai seorang entrepreneur, Sandiaga menuturkan ia telah berhutang banyak kepada Indonesia, karena telah memberikan banyak hal padanya sebagai pengusaha.
Baca Juga: Jusuf Kalla Menemui Paus Fransiskus Bahas Perdamaian dan Kerukunan Dunia
Meskipun telah mengeluarkan modal yang besar dalam berpolitik, Sandi menuturkan jika keluarga selalu mendungkung langkah yang dijalaninnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, ini telah dua kali ikut dalam ajang pemilihan calon wakil gubernur dan wakil presiden.
Baca Juga: Rudi Hartono, Buruh di Bali Ditangkap di Pabrik Tahu
Seperti yang diketahu Sandi sempat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Anies Baswedan. Namun ditengah perjalanan ia melepas jabatannya dan menjadi pendamping Prabowo dalam ajang Pilpres 2019 sebagai calon Wakil Presiden.
Ia mengungkapkan, mendekati hari pendaftaran pasangan Pilpres 2019, ia baru mengetahui jika parpol koalisi pendukung Prabowo akhirnya sepakat menunjuk dirinya maju sebagai Cawapres.
Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Jumat 23 Oktober 2020
Mendapati keputusan itu, Ia pun meminta restu keluarga dengan berdiskusi. Ia menuturkan untuk menunjukkan kesungguhan dalam berpolitik maka ia harus all out. Ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan fokus pada amanah yang diberikan kepadanya.
"Jika ini memang amanah diberikan kepada saya dan dengan membuktikan kesungguhan ini saya akan mundur dari jabatan wagub. Saya enggak mau proses pencawapresan saya ini coba-coba, saya mau all out," ujarnya.(***)
