Bahaya, Pakai Masker Kotor Berulang Ulang

19 Desember 2020, 15:20 WIB
ilustrasi masker /Pixabay

INDOBALINEWS - Sejak adanya pandemi Covid-19 yang mewabah hampir di seluruh dunia, masker merupakan salah satu benda yang sangat mempunyai arti penting untuk menghindari penularan Covid-19.

Karena masker penutup hidung dan mulut jadi alat utama melindungi diri juga melindungi orang lain dari paparan droplets virus covid-19. Maka dari itu pemerintah mewajibkan untuk menggunakan masker.

Baca Juga: 3 Pekerja Tewas Keracunan Gas 3 Selamat di Taman Griya Jimbaran Bali

Dalam menggunakan masker sehari- hari tentu saja harus dijaga kebersihannya. Pasalnya ternyata menurut sebuah studi, mengenakan masker bekas itu bisa lebih berbahaya daripada tidak memakai masker sama sekali dalam hal menangkal COVID-19.

Karena masker bedah tiga lapis baru 65 persen efisien dalam menyaring partikel di udara.  Namun ketika digunakan, jumlah itu turun menjadi 25 persen, menurut penelitian yang diterbitkan Selasa di Physics of Fluids.

Baca Juga: Keren, Catatan Musik Rossa di Tahun 2020 Ini

Peneliti dari University of Massachusetts Lowell dan California Baptist University dari laman foxnews.com yang dikutip indobalinews.com mengatakan bahwa masker memperlambat aliran udara.

Selain itu juga membuat orang lebih rentan menghirup partikel dan masker wajah yang kotor tidak dapat secara efektif menyaring tetesan terkecil.

Baca Juga: Ada Bunker Simpan Senjata Api Rakitan di Rumah Teroris Upik Lawanga di Lampung

“Wajar untuk berpikir bahwa memakai topeng, tidak peduli baru atau lama, selalu lebih baik daripada tidak sama sekali,” kata penulis Jinxiang Xi.

Ditambahkanny  keyakinan ini hanya berlaku untuk partikel yang lebih besar dari 5 mikrometer, tetapi tidak untuk partikel halus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer.

Baca Juga: Sony Janji Kembalikan Dana Gamer Yang Beli Cyberpunk 2077 Yang Ditarik

Untuk mencapai temuan mereka, para peneliti menggunakan model komputer dari seseorang yang mengenakan masker bedah tiga lapis untuk melacak bagaimana penutup wajah memengaruhi aliran udara dan bagaimana partikel melewatinya. Mereka juga melihat bagaimana tetesan kecil menempel di wajah, di saluran napas, dan di mana mereka mendarat di hidung, faring, atau paru-paru dalam.

Mereka menemukan bahwa memakai masker "secara signifikan memperlambat" aliran udara, mengurangi kemanjuran masker dan membuat seseorang lebih rentan menghirup aerosol ke dalam hidung - tempat SARS-CoV-2 suka bersembunyi.

Baca Juga: Galeri UMKM di Bandara Dengan Konsep Pasar Tradisional, Didukung Angkasa Pura

"Dalam studi ini, kami menemukan bahwa efektivitas pelindung dari masker untuk saluran napas hidung menurun pada laju aliran inhalasi yang lebih rendah," kata studi tersebut seperti yang dikutip dari foxnews.com 19 Desember 2020

Lipatan dari masker juga secara signifikan mempengaruhi pola aliran udara dan kemanjurannya berubah dengan lebih banyak penggunaan, para peneliti menemukan. Tim tersebut berencana mempelajari bagaimana bentuk topeng mempengaruhi perlindungan dari COVID-19.

Baca Juga: Setelah 7 Hari Pencarian Penyelam Yang Hilang Saat Teliti Gerak Hiu di Karangasem Bali Dihentikan

"Kami berharap otoritas kesehatan masyarakat memperkuat langkah-langkah pencegahan saat ini untuk mengekang penularan COVID-19, seperti memilih masker yang lebih efektif," imbuhnya.

Selainnya itu juga penting memakai dengan benar untuk perlindungan tertinggi, dan menghindari penggunaan masker bedah yang digunakan secara berlebihan, berulang-ulang atau kadaluwarsa," tandas Xi.(***)

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler