Air Putih Bagus untuk Kesehatan, Tapi Jika Kebanyakan Bisa Meracuni Otak dan Tubuh

4 Maret 2022, 08:06 WIB
Ilustrasi air putih. /pixabay

 

INDOBALINEWS - Banyak manfaat dari mengkonsumsi air putih termasuk bisa menunjang diet Anda.

Sebab dengan mengkonsumsi air putih mampu meningkatkan metabolisme. memudahkan tubuh membakar lemak serta membuang kotoran melalui keringat, urine, dan tinja. Hal ini tentunya berdampak pada menurunnya berat badan.

Tapi, ada kapasitas maksimal jumlah air putih yang bisa kita konsumsi selain anjuran minimal bagi tubuh.

Baca Juga: Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat, Polda Sumut Akan Proses Anggota Jika Terlibat

Sebab seperti juga banyak hal jika berlebihan dan dikonsumsi di luar kewajaran tentu berdampak buruk juga. Khusus air putih jika berlebihan dan dilakukan terlalu cepat malah bisa berujung keracunan air.

Keracunan ini juga bisa menimpa tubuh juga otak kita. Keracunan air terjadi ketika Anda minum begitu banyak air sehingga ginjal tidak dapat menghilangkannya dengan cukup cepat, sehingga mulai mengencerkan elektrolit terutama natrium dalam darah.

Kondisi ini berbahaya karena kadar natrium darah turun dengan cepat, menyebabkan perubahan neurologis seperti halusinasi dan kebingungan. Meski jarang, keracunan air bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Baca Juga: Hasil Survei Mayoritas Masyarakat tak Setuju Penundaan Pemilu, Sekjen PDIP Minta Polemik Dihentikan

Orang dewasa perlu minum sekitar 2,7 hingga 3,7 liter cairan sehari, yang bisa berasal dari air, makanan, dan minuman lainnya.

Keracunan air dapat terjadi bila Anda minum lebih dari tiga sampai empat liter air dalam waktu singkat seperti satu atau dua jam, kata pakar pengobatan darurat di Rutgers New Jersey Medical School, Lewis Nelson, MD, seperti dikutip Antara dari Insider, Jumat 4 Maret 2022.

Namun, tidak ada jumlah cairan tertentu yang dianggap tak aman dan risiko keracunan air akan bervariasi tergantung pada frekuensi asupan, usia, jenis kelamin, dan kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga: Usai Pesta Miras, Dua Orang Siswi SMP Diperkosa Temannya

Terlalu banyak air dapat membuat otak membengkak dan mengganggu fungsi normal. Gejala masalah ini meliputi sakit kepala, bingung, mual, muntah dan seseorang menjadi lupa.

Jika tidak segera diobati, maka kondisi ini dapat menyebabkan gejala lain, seperti bicara menjadi cadel, lemah, halusinasi, kram otot, gangguan fungsi otak, kejang dan koma.

Keracunan air cenderung terjadi di antara orang dewasa yang melakukan lari maraton, melakukan pelatihan militer dan memiliki kondisi kesehatan mental seperti polidipsia psikogenik atau minum air secara kompulsif dan skizofrenia.

Baca Juga: Soal Keppres Serangan Umum 1 Maret: Mahfud MD Bantah Nama Soeharto Dihilangkan dari Sejarah

Namun, kondisi ini juga bisa berkembang pada bayi. Bayi berusia di bawah enam bulan belum boleh diberi air karena perutnya kecil dan ginjalnya belum berkembang.

Jika mereka diberi air atau susu formula yang terlalu encer, mereka mungkin mengalami keracunan air.

"Pasien dengan keracunan air memiliki keadaan darurat medis dan harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis darurat. Kami biasanya perlu menghentikan kejang mereka, memasukkan larutan yang mengandung natrium pekat, dan mendukung pernapasan mereka," kata Nelson.

Baca Juga: Angelina Sondakh Bebas, Ini Catatan 'Raport' Angie Selama di Lapas Pondok Bambu

Pasien akan memerlukan larutan elektrolit intravena dan obat lain untuk mengembalikan konsentrasi natrium darah normal. Tingkat kematian untuk pasien dengan keracunan air sekitar 7,1 persen. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: insider

Tags

Terkini

Terpopuler