'Pendidikan Seks Sejak Dini kepada Anak Bermanfaat Cegah Kanker Serviks dan Payudara'

25 Februari 2024, 08:15 WIB
Ilustrasi Kanker Serviks/Tangkap Layar/mayoclinic/ /

INDOBALINEWS - Pendidikan seks untuk anak yang diberikan sedini mungkin bermanfaat untuk cegah kanker, termasuk kanker payudara dan kanker serviks (kanker mulut rahim). 

Hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, bahwa pendidikan seks pada anak memberikan pengetahuan cara menjaga kesehatan reproduksi.

"Pendidikan seks yang diberikan di usia dini pada anak dapat mencegah terjadinya kanker mulut rahim, kanker payudara, dan sebagainya, ini karena bisa dicegah di awal ketika kita mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 24 Februari 2024 dilansir dari Antara.

Baca Juga: Perayaan Imlek di Kawasan Heritage Denpasar Padukan Budaya Tionghoa dan Bali

Hal tersebut disampaikan Hasto pada acara pertemuan nasional tim kerja bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KBKR) dalam rangka penyelarasan program dan kegiatan KBKR tahun 2024 yang diselenggarakan di Denpasar, Bali, pada 20-23 Februari 2024.

Ia menjelaskan, pendidikan seks kerap dinilai tabu untuk dibicarakan oleh orang tua kepada anak sebelum mereka dewasa. Padahal, pengenalan seksualitas pada anak diawali dengan mengenalkan organ reproduksi, bukan sekadar hubungan antara pria dan wanita.

"Penting dipahami bersama bahwa pendidikan seksualitas bukan cara berhubungan seks semata, melainkan dalam arti positif yaitu membekali pengetahuan akan kesehatan reproduksi untuk mencegah agar masalah seksualitas tidak terjadi," katanya.

Baca Juga: Korban Kasus Jaringan Internasional Video Bokep Anak, KemenPPPA Pastikan Beri Pendampingan

Hasto juga mengutarakan pentingnya terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi (KB), utamanya KB jangka panjang untuk mengatur jarak kehamilan.

Menurutnya, kegiatan pelayanan kontrasepsi (KB) dengan memanfaatkan momentum dapat meningkatkan kepesertaan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sekitar 10,05 persen.

"Jadi, ayolah KB momentumnya lebih kepada MKJP, ya," katanya.

Hasto juga menyebutkan pentingnya program KB yang bukan sekadar alat kontrasepsi belaka, tetapi memiliki banyak manfaat, seperti bagaimana persiapan menikah, persiapan kehamilan, bagaimana mengatur jarak kehamilan, dan bagaimana membangun keluarga, serta manfaat KB yang juga mampu mencegah stunting. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler